Suara.com - Harusnya puasa tak bisa jadi penghalang untuk Timnas Indonesia berlaga di lapangan hijau. Mereka perlu menyesuaikan waktu latihan dan jenis olahraga yang dilakukan.
Hanya saja, Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong ingin skuadnya tidak berpuasa Ramadhan dan puasanya diganti di lain hari.
Terlepas dari itu, olahraga saat di bulan Ramadhan sangat mungkin dilakukan. Dikutip dari dari situs Unesa.ac.id, Dosen FakultasI lmu Olahraga (FIO) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Kunjung Ashadi mengatakan jika olahraga di bulan Ramadhan perlu memperhatikan waktu.
Anda bisa memilih di antara 3 waktu berolahraga dalam 1 hari. Di antaranya sebelum buka puasa, setelah berbuka puasa, dan sebelum sahur.
Baca Juga: 9 Golongan Boleh Tidak Puasa Ramadhan, Termasuk Timnas Indonesia Skuad Shin Tae-yong?
Pertama, sebelum buka puasa atau sekitar satu jam sebelum waktu berbuka.
Kedua, setelah buka puasa atau setelah tarawih. Waktu ini bisa jadi pilihan karena kondisi tubuh kembali pada performa semula.
Lalu olahraga sebelum sahur. Bagi yang bisa bangun lebih awal bisa melakukan olahraga pada waktu ini sembari menunggu tersajinya santapan sahur. Olahraga waktu ini bisa bikin fresh saat melaksanakan salat subuh dan melakukan aktivitas pagi bahkan hingga sore.
Jenis-jenis olahraga atau latihannya pun bisa disesuaikan dengan tujuan. Olahraga untuk melatih jantung atau kardio bisa dilakukan dengan jogging atau jalan cepat.
Anda juga bisa melakukan latihan kekuatan dengan melakukan push up, sit up, back up, plank, squat.
Baca Juga: Beda dengan Timnas Indonesia, Pelatih Burundi Tak Masalah Pemainnya Tetap Puasa
Sementara itu dari segi waktu, Anda bisa melakukannya 3 sampai 5 kali dalam sepekan selama 150 berdasarkan rekomendasi WHO.
Untuk lebih lengkapnya Anda bisa baca di tautan berikut ini.
Keinginan Shin Tae-yong
Shin Tae-yong mengharapkan para pemain yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan, dapat mengganti puasanya pada hari lain saat mengikuti pemusatan latihan untuk persiapan menuju Piala Dunia U-20.
Masa persiapan timnas untuk kompetisi akbar yang akan berlangsung pada Mei mendatang itu berbarengan dengan jadwal bulan Ramadhan 1444 Hijriah.
Sementara skuat Garuda Muda dihuni sejumlah pemain Muslim yang wajib menjalankan ibadah puasa Ramadhan, yang pada tahun ini kemungkinan akan dimulai pada 23 Maret.
"Memang agak sulit juga bagi saya. Karena para pemain seharusnya bisa makan tepat waktu. Kalau tanpa makan mereka harus lari dan bertanding itu agak sulit buat pemain," kata pelatih Shin saat ditemui di sela-sela latihan timnas senior dan timnas U-20 di Stadion PTIK, Jakarta, Senin (20/3/2023).
Untuk itu, pelatih Shin mengatakan dirinya akan berkomunikasi dengan pihak-pihak yang kompeten, untuk mencari solusi masalah tersebut. Salah satunya mungkin dengan tidak berpuasa Ramadhan saat mengikuti pemusatan latihan, dan menggantinya pada kesempatan lain.
"Jadi saya memang harus koordinasi dulu sama pemimpin agama dan pemain juga biar bisa fokus pada hari pertandingan, dan satu hari sebelumnya. Biar kita fokus ke pertandingan," kata pelatih asal Korea Selatan itu.
"Maksudnya kita tetap makan tanpa puasa, mungkin hari-hari yang puasa itu ya mungkin bisa diganti setelah selesai periode puasa ya. Untuk itu memang harus dibicarakan kembali dengan pemain dan pemimpin agama nanti," jelasnya.