Beda Tegas dengan Zaman Soekarno soal Sikap Indonesia Terhadap Israel di Piala Dunia

Selasa, 21 Maret 2023 | 13:23 WIB
Beda Tegas dengan Zaman Soekarno soal Sikap Indonesia Terhadap Israel di Piala Dunia
Presiden Soekarno [Foto tangkapan layar Instagram @Soekarno_presidenku]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia pernah tegas dalam menanggapi keikutsertaan Israel di event sepak bola Piala Dunia. Saat itu era Presiden Soekarno.

Pemerintah Indonesia sempat beberapa kali menolak kedatangan Israel di ajang olahraga di masa lampau.

Salah satu yang paling keras pernah terjadi pada masa pemerintahan Presiden Soekarno.

Ketika itu, Soekarno menentang dengan tegas laga antara Timnas Indonesia melawan Israel pada Kualifikasi Piala Dunia 1958.

Baca Juga: Profil Elye Wahi, The Next Kylian Mbappe yang akan Bela Prancis di Piala Dunia U-20 2023

Peristiwa itu tepatnya terjadi pada tahun 1957. Timnas Indonesia sejatinya dijadwalkan bertanding melawan Israel pada fase play-off Piala Dunia 1958.

Namun, skuad Merah Putih memilih untuk mundur dari perhelatan itu seusai permintaan laga digelar di tempat yang netral ditolak oleh FIFA.

Penolakan serupa pernah terjadi pada ajang Asian Games 1962. Saat itu, Indonesia menjadi tuan rumah untuk kali pertama.

Pemerintah Indonesia pun tidak memberikan visa kepada atlet Israel yang ketika itu masih menjadi bagian dari Asia.

Sebagai konsekuensinya, Indonesia harus membayar denda kepada Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Baca Juga: Shin Tae-yong Usul Pemain Muslim Timnas Indonesia U-20 Tak Puasa saat TC

Setelah berpuluh-puluh tahun berselang, sikap tegas juga masih dipegang oleh Indonesia.

Tim tenis Indonesia memutuskan untuk mengundurkan diri dari Fed Cup 2006 karena harus bertanding melawan Israel di Tel Aviv.

Adapun di ajang bulu tangkis, momen-momen seperti ini juga sempat terjadi. Momen itu terjadi ketika Kejuaraan Dunia Badminton 2015.

Ketika itu, pebulu tangkis asal Israel yang bermain di nomor tunggal putra, Misha Zilberman, ikut bertanding di Istora Senayan.

Namun, dia sempat mendapatkan kendala untuk terbang ke Indonesia. Sebab, dia harus tertahan di Singapura karena perjalanannya menuju Indonesia mandek.

Yang terbaru, Gubernur Bali, I Wayan Koster, sudah mengirimkan surat secara resmi kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, yang berisi penolakan Timnas Israel U-20 untuk bermain di Bali pada Piala Dunia U-20 2023.

Sampai saat ini, keikutsertaan Israel pada kejuaraan Piala Dunia U-20 2023 yang akan berlangsung di Indonesia masih menimbulkan polemik.

Tak sedikit yang menyampaikan penolakannya karena terkait dengan spektrum sosial-politik.

Penolakan yang diberikan sebagian kelompok masyarakat ini memang pernah diberikan.

Kontributor: Muh Faiz Alfarizie

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI