Suara.com - Persib Bandung mulai menggunakan jasa pemain asing pada musim 2003 setelah mencoba mempertahankan tradisi dengan pemain lokal sejak era perserikatan.
Bahkan ketika tak menggunakan pemain asing, Persib Bandung sukses merengkuh gelar juara Liga Indonesia edisi pertama pada 1994-1995.
Cerita berbeda saat Persib masih menjadi tim milik pemerintahan dan ditukangi pelatih asal Polandia, Marek Andrejz Sledzianowski.
Saat itu empat pemain dibawa Marek dari negara asalnya. Di antaranya Mariusz Mucharsky, Piotr Orlinski, Maciel Dolega dan Pavel Bocian.
Optimisme pun menyelimuti Bobotoh, berkaca pada musim 1994-1995 di mana Persib selalu kewalahan saat berhadapan dengan tim yang diperkuat pemain asing.
Meskipun pada akhirnya Persib seperti membeli kucing dalam karung, asa juara lenyap setelah sulit bermain dengan pemain lokal.
Namun bukan berarti pemain asing tak masuk ke dalam hati suporter, beberapa di antaranya memberi kesan mendalam bagi para penggemar Maung Bandung.
Termasuk di antaranya Suchao Nuchnum (Thailand), Redouanne Barkaoui (Maroko), Ikene Ikenwa (Nigeria), Patrico Jimenez (Cile) hingga Michael Essien (Ghana).
Lantas siapa saja pemain asing terbaik yang pernah dimiliki Persib dan meninggalkan kesan tersendiri terhadap Bobotoh? berikut ini di antaranya.
Baca Juga: Luis Milla Puji Kinerja Frets Butuan bersama Persib Bandung
1. Kosin alias Sinthaweechai Hathairattanakool
Kosin merupakan bintang Thailand yang direkrut Persib Bandung setelah Pradith Taweechai dan Nipont Chanarwut.
Kualitas yang dimiliki membuat Kosin menjadi tembok kokoh di lini bertahan Persib, gawang yang dikawalnya sulit ditembus di Liga Indonesia 2005-2006.
Setahun berselang Kosin kembali ke Thailand melanjutkan karier bersama Chonburi, namun pada 2009 sang pemain kembali ke Persib.
Meski hanya bermain sebanyak 14 laga dan berstatus sebagai pemain pinjaman, Kosin tetaplah pemain yang mampu mencuri hati para bobotoh lewat penampilannya.
2. Lorenzo Cabanas
Playmaker andalan Persib pada 2007, meski sempat menuai kontroversi karena fisiknya dinilai tak terlalu baik.
Namun pemain Paraguay ini mampu membuktikan kualitasnya, dengan permainan yang didukung Eka Ramdani dan Suwita Patah, ketiganya menjadi pelayan bagi bomber andalan Persib saat itu, Christian Bekamenga.
Sempat mengantar Persib menjadi juara paruh musim pada 2007, meski akhirnya hanya menempati peringkat ketiga di klasemen akhir kompetisi.
3. Christian Bekamenga
Statusnya sebagai pemain timnas Kamerun U-20 memberi kesan tersendiri, hal itu juga membuat bobotoh menaruh hati padanya.
Christian Bekamenga merupakan striker yang paling ditakuti pada musim 2007, menorehkan 10 gol di putaran pertama meski banyak absen karena panggilan timnas.
Bekamenga tetap menunjukkan kemampuannya secara maksimal, namun masalah internal Persib membuat sang pemain tak nyaman.
Berawal dari pencoretan Nyeck Nyobe dari skuad Persib oleh Arcan Iurie, hingga membuat Bekamenga kerap absen membela Persib.
Sebelum hijrah ke Liga Prancis membela Nantes jelang musim berakhir saat itu.
4. Makan Konate
Sempat diragukan di awal kedatangannya, Makan Konate menjawab keraguan itu lewat prestasi mentereng bersama Persib.
Datang bersama Djibril Koulibaly, performa Konate selama satu tahun membuat terkesan para bobotoh lewat gelar juara Liga Super Indonesia 2014.
Konate bersama Firman Utina, Atep dan Haryono berhasil mempersembahkan gelar yang sudah dinanti sejak 19 tahun lamanya.
Selain trofi Liga Super Indonesia, Konate juga berhasil memberi gelar Piala Presiden 2015 sebelum hijrah ke Malaysia bergabung dengan T-Team.
5. Vladimir Vujovic
Dua gelar bergengsi dipersembahkan bek asal Montenegro untuk Persib, kesetiaannya bahkan teruji saat kompetisi vakum pada 2015.
Sejarah baru pun tercipta, kesetiaan Vujovic membuat pemain lain mengikuti jejaknya, cerita manisnya itu tertuang dalam sebuah buku berjudul Hati Biru.
[Penulis: Eko Isdiyanto]