Ingat Liverpool, Madrid Bukan Tempatnya Bikin Keajaiban! Statistik Ini Jadi Buktinya

Arief Apriadi Suara.Com
Kamis, 16 Maret 2023 | 06:45 WIB
Ingat Liverpool, Madrid Bukan Tempatnya Bikin Keajaiban! Statistik Ini Jadi Buktinya
Pemain depan Real Madrid asal Brasil Vinicius Junior bersaing dengan bek Liverpool asal Prancis Ibrahima Konate (turun) selama pertandingan leg kedua 16 besar Liga Champions antara Real Madrid vs Liverpool FC di stadion Santiago Bernabeu di Madrid pada 15 Maret 2023. Pierre-Philippe Marcou / AFP
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jurgen Klopp dan Liverpool dipaksa mengakui tidak ada keajaiban yang bisa mereka ciptakan di tanah Madrid. Hal itu setelah mereka disingkirkan Los Blancos di 16 besar Liga Champions, Kamis (16/3/2023) dini hari WIB.

Real Madrid menyingkirkan Liverpool setelah menang 1-0 pada leg kedua 16 besar di Santiago Bernabeu. Hasil itu membuat mereka melangkah ke perempat final dengan keunggulan agregat 6-2.

Ya, sebelum bertandang ke markas Real Madrid, Liverpool hancur lebur di kandangnya sendiri. Mereka ditekuk pasukan Carlo Ancelotti dengan skor telak 5-2 di Anfield.

Manajer Liverpool, Jurgen Klopp. [Glyn KIRK / AFP]
Manajer Liverpool, Jurgen Klopp. [Glyn KIRK / AFP]

Meski kalah telak, Jurgen Klopp sempat menegaskan bahwa Liverpool masih dan akan berusahan untuk menciptakan keajaiban saat bertandang ke Tanah Madrid sebelum pada akhirnya kembali tersungkur di hadapan Karim Benzema dan kawan-kawan.

Baca Juga: SEJARAH BARU Liga Champions: AC Milan dan Inter Milan Lolos ke Perempat Final dalam 17 Tahun Terakhir

Pasca pertandingan, Klopp mengakui keajaiban yang mereka tunggu-tunggu tidak kunjung datang. Tanpa berbelit-belit, dia menilai Real Madrid memang tim yang lebih baik dan karenanya berhak melaju ke fase berikutnya.

"Kami bersiap untuk penampilan spesial malam ini tetapi itu tidak terjadi," kata Jurgen Klopp dikutip dari BBC, Kamis (16/3/2023).

Penyerang Real Madrid asal Prancis Karim Benzema melakukan selebrasi dengan rekan setimnya setelah mencetak gol selama pertandingan leg kedua 16 besar Liga Champions antara Real Madrid vs Liverpool FC di stadion Santiago Bernabeu di Madrid pada 15 Maret 2023.Pierre-Philippe Marcou / AFP.
Penyerang Real Madrid asal Prancis Karim Benzema melakukan selebrasi dengan rekan setimnya setelah mencetak gol selama pertandingan leg kedua 16 besar Liga Champions antara Real Madrid vs Liverpool FC di stadion Santiago Bernabeu di Madrid pada 15 Maret 2023.Pierre-Philippe Marcou / AFP.

Merujuk statistik via BBC, keajaiban yang ditunggu-tunggu fans Liverpool sejatinya memang sangat sulit untuk terjadi.

Pasalnya, sebelum Liverpool bertandang ke Santiago Bernabeu, 91 tim tidak berhasil membalikan keadaan usai kalah tiga gol atau lebih pada leg pertama di kandang dalam kompetisi Liga Champions/European Cup.

Meski demikian, Jurgen Klopp dan Liverpool memang punya alasan tersendiri terkait optimisme mereka untuk bisa membalikan keadaan di markas Real Madrid.

Baca Juga: 3 Pemain Cetak 5 Gol di 1 Laga Sepanjang Sejarah Liga Champions

Pasalnya, The Reds menjadi sedikit tim yang punya kedekatan dengan kata "keajaiban" mengingat mereka setidaknya mampu membalikan keadaan di momen-momen sulit ketika bermain di Liga Champions.

Pada 2005, Liverpool mampu membalikan keadaan dan jadi juara usai tertinggal 0-3 dari AC Milan di final Liga Champions. Sementara tiga musim lalu, mereka kalah 0-3 di kandang Barcelona sebelum berbalik menang 4-0 di kandang untuk melaju ke fase berikutnya.

Namun, Squawka mencatat bahwa di era Jurgen Klopp, Liverpool seperti memiliki kutukan ketika menghadapi tim asal Kota Madrid di Liga Champions.

Sejak musim 2017-2018--kecuali pada musim 2018-2019 ketika mereka jadi juara--tim kota Madrid selalu jadi batu sandungan Liverpool di UCL.

Tercatat, Real Madrid menyingkirkan Liverpool sebanyak empat kali sejak 2017/2018, sementara Atletico Madrid melakukannya pada musim 2019/2020.

"Tidak ada yang berpikir 'bagaimana Liverpool bisa tersingkir' dan itu mungkin jadi pertanda bahwa tim yang tepat pantas lolos dan begitulah babak sistem gugur [Liga Champions]," tegas Jurgen Klopp.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI