Suara.com - Jurgen Klopp dan Liverpool dipaksa mengakui tidak ada keajaiban yang bisa mereka ciptakan di tanah Madrid. Hal itu setelah mereka disingkirkan Los Blancos di 16 besar Liga Champions, Kamis (16/3/2023) dini hari WIB.
Real Madrid menyingkirkan Liverpool setelah menang 1-0 pada leg kedua 16 besar di Santiago Bernabeu. Hasil itu membuat mereka melangkah ke perempat final dengan keunggulan agregat 6-2.
Ya, sebelum bertandang ke markas Real Madrid, Liverpool hancur lebur di kandangnya sendiri. Mereka ditekuk pasukan Carlo Ancelotti dengan skor telak 5-2 di Anfield.
![Manajer Liverpool, Jurgen Klopp. [Glyn KIRK / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/03/05/86015-jurgen-klopp-liverpool.jpg)
Meski kalah telak, Jurgen Klopp sempat menegaskan bahwa Liverpool masih dan akan berusahan untuk menciptakan keajaiban saat bertandang ke Tanah Madrid sebelum pada akhirnya kembali tersungkur di hadapan Karim Benzema dan kawan-kawan.
Pasca pertandingan, Klopp mengakui keajaiban yang mereka tunggu-tunggu tidak kunjung datang. Tanpa berbelit-belit, dia menilai Real Madrid memang tim yang lebih baik dan karenanya berhak melaju ke fase berikutnya.
"Kami bersiap untuk penampilan spesial malam ini tetapi itu tidak terjadi," kata Jurgen Klopp dikutip dari BBC, Kamis (16/3/2023).

Merujuk statistik via BBC, keajaiban yang ditunggu-tunggu fans Liverpool sejatinya memang sangat sulit untuk terjadi.
Pasalnya, sebelum Liverpool bertandang ke Santiago Bernabeu, 91 tim tidak berhasil membalikan keadaan usai kalah tiga gol atau lebih pada leg pertama di kandang dalam kompetisi Liga Champions/European Cup.
Meski demikian, Jurgen Klopp dan Liverpool memang punya alasan tersendiri terkait optimisme mereka untuk bisa membalikan keadaan di markas Real Madrid.
Pasalnya, The Reds menjadi sedikit tim yang punya kedekatan dengan kata "keajaiban" mengingat mereka setidaknya mampu membalikan keadaan di momen-momen sulit ketika bermain di Liga Champions.