Saat itu, AC Milan masih diperkuat nama-nama beken seperti Andriy Shevchenko dan Kaka, serta Inter yang masih diperkuat Adriano dan Luis Figo.
Tak hanya dihuni pemain bintang, pelatih kedua kesebelasan pun memiliki nama besar pula. AC Milan saat itu ditukangi Carlo Ancelotti, sedangkan Inter ditukangi Roberto Mancini.
Terakhir kali keduanya melangkah ke perempat final Liga Champions bersamaan, AC Milan punya catatan lebih baik ketimbang Inter, yakni melaju hingga semifinal.
Di perempat final Liga Champions 2005/2006 itu, AC Milan mampu menggulung wakil Prancis, Olympique Lyon dengan agregat 3-1 dan berhak melaju ke semifinal.
Sedangkan langkah Inter terhenti di perempat final Liga Champions 2005/2006 setelah dibekuk oleh Villarreal yang berhasil menang dengan agregat gol tandang, yakni 2-2.
Terlepas dari catatan di masa lalu, keberhasilan AC Milan dan Inter melaju ke perempat final Liga Champions 2022/2023 ini seakan menjadi pertanda kebangkitan sepak bola Italia di Eropa.
Pasalnya, terakhir kali klub Italia meloloskan minimal dua tim ke babak perempat final Liga Champions terjadi pada musim 2005/2006 lalu, saat AC Milan dan Inter lolos bersamaan.
Setelahnya, wakil Italia justru melempem di kompetisi Liga Champions. Hal ini terbukti dengan hanya ada dua tim asal negeri Pizza yang menjadi juara sejak musim 2005/2006 lalu, yakni AC Milan (2006/2007) dan Inter (2009/2010).
Dengan catatan apik dua tim asal kota Milan itu, akankah sepak bola Italia kembali bangkit seperti di era 80 an dan 90 an?
Baca Juga: Real Madrid vs Liverpool: Jurgen Klopp Tegaskan The Reds Masih Berpeluang Singkirkan El Real
Kontributor: Felix Indra Jaya