Suara.com - PSSI buka suara terkait gelombang penolakan berbagai pihak terkait keikutsertaan Israel di Piala Dunia U-20 2023. Federasi sepak bola nasional itu menyebut bakal berkolaborasi dengan pemerintah.
Israel secara aturan FIFA dipastikan menjadi satu dari 24 peserta Piala Dunia U-20 2023 setelah finis sebagai runner-up Piala Europa U-19 yang rampung Juni tahun lalu.
Sebagai finalis, mereka dipastikan menjadi salah satu wakil Eropa di Piala Dunia U-20 2023 yang akan berlangsung di Indonesia.
Kehadiran Israel menjadi polemik. Pasalnya, Indonesia tidak memiliki hubungan bilateral. Konflik Israel dengan Palestina juga jadi pemicu perdebatan.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Gaji Shin Tae-yong Ditunggak 6 Bulan?
Situasi itu membuat PSSI akhirnya buka suara. Mereka menegaskan pihaknya akan fokus mempersiapkan secara teknis soal kejuaraan. Perihal politik, PSSI akan melimpahkannya kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
"Tugas PSSI itu menyiapkan timnas dan persiapan teknis dari kejuaraan, tentu masing-masing ada tupoksinya. Saya sampaikan salah satunya pihak Kemenlu harus siapkan sisi politiknya," ujar Erick Thohir saat meninjau Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (11/3/2023).
Hal yang sama disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. Sosok yang belakangan mengajukan pengunduran diri dari kursi menteri untuk fokus menjadi Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI itu menyebut PSSI dan Pemerintah sudah punya tugas masing-masing.
"Ada pembagian tugas kita, dalam Keppres itu, PSSI siapkan timnas dan pertandingan. Apa yang ditanyakan tadi itu merupakan bagian pemerintah, di pemerintah ada tupoksinya masing-masing," tegas Zainudin Amali.
Piala Dunia U-20 2023 dijadwalkan berlangsung pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023. Drawing babak penyisihan grup akan berlangsung pada 31 Maret mendatang.
Baca Juga: Ketum PSSI Buka Peluang Beli VAR yang Dipasang FIFA di 6 Stadion Tanah Air