Suara.com - Berikut setidaknya tiga penyebab Timnas Indonesia U-20 gagal mengalahkan Uzbekistan dalam matchday terakhir Grup A Piala Asia U-20 2023. Hasil itu membuat skuad Garuda Nusantara tersingkir di fase grup.
Kegagalan Timnas Indonesia U-20 membungkam Uzbekistan tak lepas dari berbagai faktor. Bahkan pelatih Shin Tae-yong menyebut salah satu alasan krusial di balik kegagalan tersebut.
Sebagaimana diketahui, Timnas Indonesia sejatinya sangat membutuhkan tambahan tiga poin saat menghadapi Uzbekistan untuk menjaga peluang lolos ke perempat final.
Namun sayangnya, tekad besar skuad Garuda Nusantara tak berbanding kenyataan. Muhammad Ferarri dan kawan-kawan mampu tampil solid dalam bertahan tetapi kurang tajam saat menyerang hingga laga kontra Uzbekistan rampung tanpa gol.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-20 Sudah Nurut Shin Tae-yong Lawan Uzbekistan, Tapi Tetap Gagal
Satu poin dari hasil imbang melawan Uzbekistan tak cukup membawa Indonesia menyingkirkan Irak yang keluar sebagai runner-up grup.
Skuad Garuda Nusantara kalah dalam head-to-head melawan Irak, setelah pada pertemuan sebelumnya digilas dua gol tanpa balas.
Berikut 3 Alasan Timnas Indonesia U-20 Gagal Kalahkan Uzbekistan
1. Masalah Fisik
Masalah fisik menjadi faktor utama timnas Indonesia U-20 gagal mengalahkan Uzbekistan. Hal ini diungkapkan Shin Tae-yong dalam konferensi pers pasca pertandingan.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-20 Kurang Bertaji Tanpa Marselino Ferdinan, STY Akui Sudah Coba Cari Solusi
Hokky Caraka cs memiliki postur yang kecil ketimbang pemain Uzbekistan. Masalah fisik diakui Shin Tae-yong memang menjadi kekurangan timnya.
"Seperti yang Anda lihat, para pemain Uzbekistan secara fisik lebih besar dari para pemain kami. Kondisi ini cukup menyulitkan para pemain kami," ucap Shin Tae-yong.
"Jadi kondisi fisik adalah kekurangan kami. Karenanya mulai sekarang mereka harus bekerja ekstra untuk meningkatan kekuatan fisik mereka." imbuhnya.
2. Sulit Tembus Pertahanan
Karena kalah fisik, pemain timnas Indonesia U-20 sulit untuk menembus pertahanan kokoh Uzbekistan di laga tersebut.
Serangan sesekali yang dibangun para pemain mentah di lini tengah tim lawan. Saat mampu menembus pertahanan, eksekusi pemain Indonesia justru tak mengarah pada sasaran.
Lini bertahan Uzbekistan juga menerapkan pertahanan yang rapat, tak memberi sedikitpun celah bagi pemain lawan menembus barikade yang dibuat.
3. Kalah Penguasaan Bola
Melihat statistik pertandingan, timnas Indonesia kalah dari segi penguasaan bola dengan hanya memegang 39 persen berbanding 61 persen milik Uzbekistan.
Selain itu, selama 90 menit ditambah 5 menit tambahan waktu, para pemain timnas Indoensia U-20 hanya mampu melakukan satu shots on target.
Sementara Uzbekistan sukses menciptakan 4 peluang on target meski tidak berbuah gol.
Kontributor: Eko Isdiyanto.