Suara.com - Wacana aturan pembatasan pemain naturalisasi di setiap klub peserta Liga 1 2023-2024 menuai pro dan kontra. Banyak pemain naturalisasi yang menganggap aturan itu diskriminatif.
Wacana itu disampaikan PSSI ketika Ketua Umum Erick Thohir menggelar acara Sarasehan Sepak Bola Nasional pada Sabtu (4/3/2023).
Dalam acara yang berlangsung di Surabaya, Jawa Timur itu, PSSI turut mengundang perwakilan dari tim Liga 1 maupun Liga 2 untuk membahas sepak bola nasional.
Salah satu yang dibahas adalah terkait aturan baru pemain naturalisasi. Nantinya, tiap klub hanya boleh memiliki maksimal dua pemain naturalisasi setiap musimnya.
Baca Juga: Marc Klok hingga Igbonefo Kecewa Aturan Baru Liga 1: Main di Timnas WNI, di Klub Jadi Naturalisasi
"PSSI mengambil posisi, kalau bisa pemain naturalisasi hanya satu orang. Jika tidak, kapan pesepak bola Indonesia akan bermain." ucap Erick Thohir saat itu.
Tujuan dari aturan itu muncul sebagai upaya mencegah fenomena klub-klub Liga 1 menaturalisasi pemain dengan tujuan untuk mengakali aturan pemain asing. Meski demikian, tak semua pihak menerimanya.
Sederet pemain naturalisasi bersuara, usai tak kuasa menahan geramnya wacana pembatasan pemain naturalisasi di Liga 1 2022 oleh Ketum PSSI, Erick Thohir.
Tak pelak wacana itu membuat sejumlah pemain naturalisasi geram, hingga tak kuasa untuk bisa menahan rasa ingin berontak meski hanya lewat komentar.
Lantas siapa saja pemain naturalisasi yang melontarkan kritik terkait wacana tersebut? Berikut di antaranya.
Baca Juga: BRI Liga 1: PSIS Semarang Bertekad Akhiri Puasa Kemenangan saat Jamu MU
1. Ilija Spasojevic
Striker tersubur di Liga 1 milik Indonesia ini merasa wacana yang akan digulirkan Erick Thohir bertentangan dengan semangat yang diusung pemain.
Spaso pun berharap Erick Thohir selaku Ketum PSSI tidak menerapkan aturan tersebut dan memberi keadilan untuk para pemain naturalisasi.
"Sepakbola adalah olahraga global yang merayakan keberagaman. Peraturan yang beredar baru-baru ini bertentangan dengan semangat ini," tulis Spaso dalam unggahan akun Instagram pribadi.
"Kami harap semua pihak dapat mempertimbangkan kembali pertaturan ini dan membuat liga yang adil dan inklusif untuk semua pemain." imbuhnya.
2. Marc Klok
Gelandang Persib ini merasa pemain naturalisasi yang sudah menyandang status WNI harus diberikan hak yang sama di kompetisi domestik.
Klok menilai jika wacana yang diutarakan Erick Thohir merupakan diskriminasi bagi para pemain naturalisasi timnas Indonesia yang sudah resmi menyandang status WNI.
Klok menegaskan kecintaan terhadap Indonesia menjadi alasan para pemain naturalisasi membela Tanah Air dengan menyandang status WNI.
"Kami WNI dan semua WNI seharusnya memiliki hak yang sama, namun kami merasa peraturan tersebut mendiskriminasi kami sebagai warga negara naturalisasi," tulis Klok.
"Kami harap liga yang ramah bagi semua pemain, terlepas dari asal mereka dan latar belakang mereka." imbuhnya.
Sindiran telak dilontarkan Stefano Lilipaly, menurutnya status WNI dicap naturalisasi saat bermain di kompetisi domestik.
Sementara status orang Indonesia hanya berlaku saat pemain naturalisasi bermain untuk tim nasional, ini menjadi sindiran telak bagi PSSI.
"Kalau main untuk Timnas, kita orang Indonesia. Saat main di Liga kita orang naturalisasi," tulis Stefano Lilipaly.
"Tambah pemain asing. Limit pemain Indonesia (naturalisasi)." imbuhnya.
4. Victor Igbonefo
Hal yang sama juga disuarakan Victor Igbonefo, senada dan seirama dengan klaim yang dilontarkan Lilipaly.
Menganggap pemain naturalisasi orang Indonesia saat hanya berbaju timnas, sementara saat bermain di kompetisi domesti dicap sebagai pemain naturalisasi.
"Kalau main di Timnas WNI. Kalau main di klub pemain naturalisasi," tulis Victor Igbonefo.
[Eko Isdiyanto]