Suara.com - Erick Thohir bergerak cepat mempersiapkan Piala Dunia U-20 2023 pasca terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2023-2027. Terkini, dia akan memimpin langsung kepanitiaan lokal (Local Organizing Committee/LOC) ajang bergengsi itu.
Langkah yang diambil Menteri BUMN RI itu bertujuan untuk mempermudah koordinasi dengan kepanitiaan pusat Piala Dunia U20.
Nantinya, LOC akan koordinasi dengan INAFOC (Indonesia FIFA U-20 World Cup Organizing Committee) yang menjadi panitia pusat jadi lebih maksimal.
"Kini, saya pimpin langsung LOC agar mempermudah koordinasi dan pembagian tugas dengan INAFOC," ujar Erick dalam rilisnya, Kamis (2/3/2023).
Baca Juga: Jangankan Fans, Shin Tae-yong Juga Bingung Timnas Indonesia U-20 Kalah dari 10 Pemain Irak
"Agar koordinasi LOC dan INAFOC bisa efektif dan efisien, termasuk pembagian tugas agar tidak overlapping. Ini layaknya apa yang terjadi saat Asian Games 2018, antara INASGOC dan KOI."
Erick menegaskan langkah cepat dengan memotong alur birokrasi penting untuk dilakukan. Ini demi kesuksesan pelaksanaan Piala Dunia U20 yang tinggal berselang 81 hari sebelum pelaksanaan.
"Piala Dunia U20 yang mana kita akan menjadi tuan rumah adalah saat kita menunjukkan kembali kepada dunia bahwa Indonesia bisa menjadi tuan rumah yang baik, yang sukses menyelenggarakan kompetisi dengan kualitas terbaik. Tidak boleh gagal," kata Erick menegaskan.
Selain memotong birokrasi, keputusannya memimpin langsung LOC adalah untuk membahas pembagian anggaran agar tidak tumpang tindih dengan INAFOC.
"Supaya kita semua tertib. Mana budget pemerintah dan budget sponsor, baik yang berasal dari sponsor FIFA maupun sponsor lokal. Semua budget itu tidak boleh tercampur. Hanya saja soal opening dan closing ceremony, kami sudah serahkan ke INAFOC," jelas Erick.
Baca Juga: Dilumat Irak, Beda Kualitas Pemain Inti dan Cadangan Timnas Indonesia U-20 Jadi Sorotan
Erick juga menjamin bahwa penggunaan dana untuk FIFA U20 harus transparan demi menjaga kepercayaan.
"Karena bagaimanapun untuk event-event yang dibuat FIFA pasti ada standarnta. Ingat ya, standar FIFA, bukan standar Indonesia sehingga harus kita ikuti. Ini adalah pintu kita untuk bisa ikut bidding Piala Dunia, maka kita harus memastikan semua berjalan dengan baik," pungkasnya.