Suara.com - Timnas Irak sempat kesulitan menerima serangan dari Timnas Indonesia U-20 skuad Shin Tae-yong. Bahkan ini juga diakui oleh Pelatih Irak Emad Mohammed.
Indonesia menang dari sisi serangan di babak pertama laga perdana Piala Asia U-20 itu. Bahkan berulang kali menciptakan peluang bagus.
“Para pemain kami tidak memulai babak pertama dengan baik. Bahkan tim lawan memiliki peluang bagus di babak pertama," kata Emad Mohammed setelah pertandingan, Selasa malam.
Hanya saja di babak kedua, Timnas Irak bangkit dan makin gahar. Terlebih menerima kenyataan harus kehilangan 1 pemain karena kartu merah.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-20 Tak Berkutik Lawan 10 Pemain Irak, Bisa Bangkit saat Hadapi Suriah?
"Tetapi setelah kehilangan pemain, kami mulai menciptakan situasi berbahaya, dan mendapat dua hingga tiga peluang," papar Emad Mohammed.
Serangan demi serangan itu lah yang membuat Emad Mohammed mengakui Timnas Indonesia bukan lawan yang lemah.
"Jadi saya kira lawan kami bukan tim yang lemah,” tutur Mohammed.
“Alhamdulillah kami menang. Jelas pertemuan pertama sangat penting dan sulit. Semua tim telah mempersiapkan diri dengan baik untuk laga pertama. Anak-anak sudah membuat saya bahagia. Mereka memainkan permainan yang bagus, meski masih muda,” papar Emad Mohammed.
Timnas Indonesia U-20 gagal mendulang poin di matchday pertama Grup A Piala Asia U-20 2023, Rabu (1/3/2023), setelah dikalahkan Irak.
Baca Juga: Pelatih Nilai Irak Harusnya Bisa Menang 7-0 dari Timnas Indonesia U-20
Bermain di Lokomotiv Stadium, Garuda Nusantara takluk dengan skor 0-2.
Timnas Indonesia U-20 kebobolan pada menit ke-27 lewat gol hayder Abdulkareem dan Mohammed Jameel Shnaa di akhir pertandingan.
Irak harus bermain dengan 10 pemain setelah Charbeel Awin Shamoon diganjar kartu merah oleh wasit di akhir babak pertama.
Namun, keunggulan jumlah pemain tak mampu dimaksimalkan oleh Garuda Nusantara.