Jelang turun minum, pemain Irak Charbel Awni diganjar kartu merah oleh wasit usai melanggar Hokky Caraka. Tentu ini menjadi keuntungan bagi Timnas Indonesia U-20.
Akan tetapi hingga turun minum tidak ada tambahan gol. Timnas Indonesia U-20 sementara tertinggal 0-1 di babak pertama.
Unggul jumlah pemain, perubahan dilakukan Shin Tae-yong di babak kedua. Hugo Samir dimasukkan menggantikan Alfriyanto Nico untuk menambah daya gedor skuad Garuda Nusantara.
Namun Irak yang bermain dengan 10 pemain masih mampu tampil memukau. Disiplin dalam bertahan, counter attack yang mereka lancarkan acapkali merepotkan Garuda Nusantara.
Irak mendominasi selepas menit ke-55. Lawan Timnas Indonesia U-20 itu nampak seperti tidak tampil dengan 10 pemain.
Timnas Indonesia kesulitan mencipta peluang dan Irak justru memberikan tekanan kepada para penggawa Garuda Nusantara.
Irak mendapat penalti di menit ke-73 setelah Frengky Missa melakukan pelanggaran di kotak terlarang. Namun Abdulrazzaq Qasim Kadah yang dipercaya sebagai algojo gagal memanfaatkan peluang emas tersebut sehingga skor 0-1 tidak berubah.
Di menit-menit akhir pertandingan Timnas Indonesia U-20 mengurung pertahanan Irak. Sementara Irak bermain menunggu mencari momen tepat untuk melancarkan serangan balik.
Di menit 90+6, Timnas Indonesia harus membayar mahal permainan menyerang mereka. Lewat serangan balik, Irak berhasil menggetarkan gawang Daffa Fasya untuk kedua kalinya.
Adalah Mohammed Jameel Shnaa yang mengunci kemenangan dua gol tanpa balas Irak atas Indonesia.