Suara.com - Toni Pogacnik adalah pelatih di balik kesuksesan Timnas Indonesia U-20 bisa juara Piala Asia U-20 1961. Siapa dia?
Sosok dengan nama lengkap Antun “Toni” Pogacnik ini lahir pada 6 Januari 1913 di di Livno (saat itu bagian dari Austria-Hungaria, saat ini bagian dari Bosnia-Herzegovina).
Begitu besarnya peran Pogacnik buat sepak bola Indonesia sampai ia dijuluki sebagai bapak sepak bola modern Indonesia oleh Kadir Jusuf dalam bukunya berjudul Sepak Bola Indonesia.
Ia melatih Timnas Indonesia pada Februari 1954 dengan CV yang mentereng. Saat masih aktif bermain, ia pernah membela Timnas Yugoslavia dan Kroasia.
Baca Juga: Shin Tae-yong Perlu "Siaga 1", Timnas Irak Tebar Ancaman di Piala Asia U-20
Kariernya sebagai pelatih juga mentereng karena sempat menangani klub-klub Eropa macam Metalac Zagreb dan FK Partizan.
Saat menangani Timnas Indonesia (termasuk kelompok umur dan senior) dari 1954 hingga 1963, kualitas Toni Pogacnik dibuktikan dengan hadirnya beberapa prestasi.
Di antaranya Timnas Indonesia mampu menembus semifinal Asian Games 1954 di Manila, mampu menahan imbang uni Soviet di Olimpiade 1956, meraih medali perunggu di Asian Games 1958, dan juara Piala Asia U-20 1961.
Namun semua kerja kerasnya untuk Timnas Indonesia dan sepak bola Tanah Air hancur lebur karena masalah match fixing atau suap.
Timnas Indonesia dihantam skandal suap di Asian Games 1962. Skandal Senayan 1962 mencoreng wajah sepak bola Indonesia.
Kasus match fixing yang melibatkan sejumlah pemain pilar Timnas Indonesia mulai terkuak pada awal Januari 1962 dan memuncak pada 19 Februari 1962 ketika Indonesia beruji coba dengan tim Vietnam Selatan.
Baca Juga: Indra Sjafri Mulai Blusukan Lobi Klub Elkan Baggott untuk Skuad Timnas Indonesia SEA Games 2023
Toni Pogacnik yang merasa gagal lalu resmi meninggalkan jabatan sebagai pelatih Timnas Indonesia pada 1963.
Dedikasinya selama 10 tahun buat Indonesia hancur lebur karena kasus suap.
Kontributor: Aditia Rizki