Suara.com - FIFA cek Stadion Gelora Bung Tomo untuk Piala Dunia U-20. Ini merupakan pengecekan rutin.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan FIFA melihat perbaikan-perbaikan di masing-masing venue yang ada di enam lokasi di Indonesia.
Salah satunya adalah Stadion GBT yang berada di Kota Surabaya. Pengecekan dilakukan Sabtu kemarin.
FIA berkeliling bersama PSSI. Pemaparan dan pengecekan Stadion GBT dimulai dari ruang lingkup pekerjaan atau perbaikan yang dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) yaitu akan diselesaikan sampai dengan Maret 2023, baik bersifat fisik maupun yang procurement atau pengadaan.
Baca Juga: Shin Tae-yong Lemas, Curhat Susunan Pemain Timnas Indonesia U-20 Tak Sesuai Harapan
"Mulai dari progres yang dijalankan oleh PUPR running well (berjalan dengan baik) sampai nanti batas waktunya adalah di Maret 2023," ujar dia, Minggu hari ini.
Selanjutnya, dia menjelaskan dari kesiapan PT. PLN (Persero) adalah sedang tahapan proses instalasi seperti menginstal untuk main suplay power atau menginstal jaringan pada suplai PLN.
"Serta, mengerjakan untuk backup. Juga disampaikan, baik yang ada di main stadium maupun yang ada di lapangan A, B, C dan sebagainya," kata dia.
Selain itu, Wiwiek mengaku, Telkom Indonesia juga telah menyiapkan jaringan internet dengan menyiapkan 10 GB (gigabyte) di area Stadion GBT.
"Awalnya kami meminta 1,5 GB tapi mereka sudah bisa menyiapkan angka 10 GB. Saat ini mereka proses menarik jaringan-jaringan," kata dia.
Baca Juga: 3 Alasan Timnas Indonesia U-20 Sulit Lolos Fase Grup Piala Asia U-20 2023
Berikutnya, Pemkot Surabaya juga memberikan paparan mengenai Evacuation Plan (rencana evakuasi). Hasilnya, FIFA melihat bahwa rencana evakuasi tersebut sudah dalam posisi yang aman. Artinya, proses evakuasi yang digagas oleh Pemkot Surabaya telah sesuai standar keamanan.
"Jadi ada skenario yang sudah disiapkan Pemkot Surabaya, khususnya untuk menangkal akibat dari timbulan-timbulan manakala terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujar dia.
Lebih lanjut, Wiwiek menambahkan, pihaknya bersama FIFA juga telah membahas tentang city dressing (membalut kota) yakni upaya dalam mempromosikan Kota Surabaya terkait penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023.
"Tadi di small meeting (pertemuan kecil) kami dengan Indonesia FIFA U-20 World Cup Organizing Committee (INAFOC) maupun Internal Locus Of Control (LOC), ada beberapa diskusi yang bisa kami kembangkan terkait dengan bagaimana promosi ini bisa segera untuk dilaksanakan. Jadi ada beberapa konsep yang sedang kami mintakan approval (persetujuan) kepada FIFA melalui INAFOC dan LOC," kata Wiwiek.
Meski begitu, Wiwiek memastikan, pihaknya akan terus berkonsultasi dan berdiskusi bersama FIFA, khususnya menjelang pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023 di Kota Surabaya.
"Pastinya dalam pekerjaan kami ada hal-hal yang perlu dikonsultasikan, ketika FIFA stay (tinggal) di Surabaya sekian hari, artinya ada ruang yang bisa kami gunakan. Ada ruang diskusi yang bisa kami manfaatkan," ujar dia. (Antara)