Suara.com - Kompetisi kasta tertinggi Voli di Indonesia, Proliga 2023, sudah menggunakan sistem yang mirip dengan konsep Video Assistant Referee alias (VAR) dalam sepak bola, dan hal itu membuat sepak bola Indonesia, terutama Liga 1, semakin tertinggal.
Penggunaan perangkat yang serupa dengan VAR di Proliga 2023 ini disebut sebagai Video Challenge. Teknologi ini dianggap canggih untuk meningkatkan level kompetisi bola voli nasional.
Sebagai informasi, penerapan teknologi Video Challenge ini sudah mulai diterapkan pada ajang Final Four Proliga 2023 pada Kamis (23/2/2023).
Penggunaan teknologi ini memang sangat mirip dengan konsep VAR dalam dunia sepak bola. Tujuannya adalah untuk membantu wasit dalam mengambil keputusan.
Baca Juga: Jokowi: Lima Stadion Rusak Berat, Empat Perlu Direhabilitasi dan Satu Harus Dibongkar
Sebelumnya, penerapan sistem Video Challenge di Proliga 2023 ini sudah mengantongi izin dari pihak Federasi Bola Voli Asia (AVC).
Di media sosial, netizen memang sudah mulai gerah dengan kemajuan penyelenggaraan dan tata kelola sepak bola Indonesia.
Jika kompetisi bola voli sudah mulai menerapkan teknologi Video Challenge, sepak bola justru dinilai masih jalan di tempat karena tak kunjung menggunakan VAR.
Hal ini juga semakin memperlihatkan bahwa level kompetisi sepak bola Indonesia sudah semakin tertinggal. Apalagi, negara-negara ASEAN seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura sudah mulai menggunakan VAR.
Netizen juga menganggap bahwa sepak bola sebagai cabor paling favorit dan diminati masyarakat justru tertinggal dengan bola voli.
Baca Juga: 6 Klub BRI Liga 1 yang Setia Pertahankan Pelatih: Dua Tim Berstatus Calon Juara Musim Ini
“Kok bisa ya, cabor itu udah mah paling terkenal, pastinya dana dari pemerintah juga kucur tapi stagnan terus kompetisinya, kalah sama futsal, badminton, dan voli. 3 kompetisi ini sudah ada "var" lo, masak cabor itu belum, alasannya SDM-nya belum sampai. Berarti dipelihara dong?” tulis akun @shfwnzz.
“SDM bola sepak masih down grade. Kalah sama cabor yg kurang tenar udah semakin selangkah lebih maju. Serta sponsor nya konsisten kalau cabor lain. Lah iniii cabor bola sepak gede2an sponsor ship, tapi liga gitu2 ajaa,” tulis @lipieswell.
[Penulis: Muh Faiz Alfarizie]