Suara.com - Pemain Guatemala Julio Garcia tandang kepala Hokky Caraka di laga Timnas Indonesia U-20 vs Guatemala. Timnas Indonesia U-20 melakoni laga terakhir dalam uji coba internasional bertajuk turnamen mini dengan menghadapi Guatemala, Selasa (21/2) malam WIB.
Dalam laga yang berlangsung di SUGBK tersebut, tim berjuluk Garuda Nusantara ini harus kembali tumbang dengan skor tipis 0-1 dari Guatemala.
Adapun satu-satunya gol yang tercipta di laga tersebut terjadi di menit ke- 22 lewat sontekan jarak jauh Jorge Solorzano.
Jorge Solorzano mampu mencatatkan namanya di papan skor dengan merebut bola dari lini belakang Timnas Indonesia U-20 dan melepaskan tembakan dari area tengah lapangan.
Baca Juga: Keok 2 Kali, Shin Tae-yong Yakinkan Timnas Indonesia U-20 Bagus di Piala Dunia
Usai gol tersebut, Timnas Indonesia U-20 pun tampil ngotot sepanjang pertandingan untuk mendapatkan gol penyama kedudukan atau bahkan untuk berbalik unggul.
Usaha ini pun sempat memberikan harapan, usai pemain Guatemala bernama Julio Garcia mendapat kartu kuning kedua yang berujung kartu merah.
Kartu kuning ini diterimanya di menit ke-58 usai dirinya melanggar Hokky Caraka di dekat kotak penalti Guatemala, karena mengangkat kaki lebih tinggi sehingga mengenai kepala lawannya.
Keputusan ini pun sempat diprotes oleh pemain Guatemala karena duel tersebut 50:50 dan tak terbilang keras atau menghentikan laju lawan.
Akan tetapi, kartu merah yang dikeluarkan wasit Thoriq Alkatiri pun terbilang tepat saat melihat tayangan ulang dalam kejadian itu.
Baca Juga: Shin Tae-yong: Fisik dan Mental Timnas Indonesia U-20 Masih Kurang
Terlihat Julio Garcia tak hanya mengangkat kaki tinggi, tapi juga melakukan gerakan Kung-fu dengan kakinya yang bisa saja membuat Hokky Caraka mengalami cedera fatal di bagian kepala.
Alhasil, gaya bermain Guatemala ini mengundang protes dari netizen yang menyayangkan adanya permainan keras yang ditunjukkan sepanjang laga.
Selain gaya bermain yang keras, Guatemala juga mengundang protes karena aksi teatrikal para pemainnya sepanjang pertandingan.
Salah satunya terjadi di penghujung laga saat kiper Guatemala, Jorge Alfaro, dengan sengaja membenturkan tangannya ke mistar gawang, dan kemudian berguling-guling sehingga laga terhenti beberapa menit.
Terlepas dari aksi kasar dan teatrikal para pemain Guatemala, Timnas Indonesia U-20 tak mampu memaksimalkan keunggulan jumlah pemain untuk menyamakan kedudukan.
Hal ini menjadi PR besar bagi Shin Tae-yong, mengingat Timnas Indonesia U-20 tumbang dalam dua pertandingan terakhir di turnamen mini, yakni melawan Selandia Baru dan Guatemala.
Dalam dua laga ini, Timnas Indonesia U-20 tumbang karena kesalahan dari lini belakangnya serta buruknya penyelesaian akhir barisan depannya.
Hal ini pun harus segera diperbaiki agar Timnas Indonesia U-20 bisa meraih hasil maksimal saat berpartisipasi di Piala Asia U-20 2023 pada 1-18 Maret 2023 di Uzbekistan.
Kontributor: Felix Indra Jaya