Suara.com - Meski belum genap seminggu menjadi Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir sudah melakukan beberapa gebrakan anyar. Apa saja gebrakan itu?
Usai ditetapkan sebagai Ketua Umum (Ketum) PSSI untuk periode 2023-2027 menggantikan Mochamad Iriawan, Erick Thohir membuat beberapa gebrakan penting terkait sepak bola Indonesia.
Gebrakan ini pun ditunjukkannya dengan menemui beberapa stakeholder sekaligus membuat kebijakan dengan rekomendasi FIFA agar sepak bola Indonesia bangkit dan kembali maju.
Beberapa kebijakan ini pun tergolong baru. Bahkan, ada pula kebijakannya yang menghidupkan kembali badan untuk memfasilitasi program Timnas Indonesia.
Baca Juga: Hasil Timnas Indonesia U-20 vs Guatemala: Garuda Nusantara Keok Hadapi 10 Pemain Lawan
Beberapa kebijakan ini pun membuat pria yang juga Menteri BUMN itu mendapat apresiasi besar dari segenap pecinta sepak bola Indonesia.
Lantas, apa saja gebrakan yang telah dirancang Erick Thohir dalam masa jabatannya sebagai Ketum PSSI yang baru seumur jagung itu? Berikut daftarnya.
1. Pemberantasan Mafia Bola
Erick Thohir tak main-main untuk memberantas mafia bola di Tanah Air yang dianggap menodai olahraga tersebut.
Dalam konferensi pers bertemu ‘Upaya Penegakan Hukum pada Pengaturan Skor di Sepak Bola Tanah Air’, Erick Thohir menunjukkan tekadnya memberantas mafia bola di Indonesia.
Baca Juga: Hasil Timnas Indonesia U-20 vs Guatemala: Garuda Nusantara Tertinggal 0-1 di Babak Pertama
Bahkan, eks bos Inter Milan ini menggandeng Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan juga Menpora yang merupakan Wakil Ketua Umum I PSSI, Zainudin Amali, untuk mencukur habis mafia bola.
2. Menghidupkan Kembali Badan Tim Nasional (BTN)
Untuk Timnas Indonesia, Erick Thohir kembali menghidupkan Badan Tim Nasional (BTN) yang sempat dihentikan pada 2015 lalu.
Gebrakan ini dilakukan Erick Thohir sebagai jembatan agar mimpi Timnas Indonesia bermain di Piala Dunia terwujud pada Piala Dunia 2040.
Erick Thohir berkaca pada negara-negara Asia lainnya, seperti India, yang memiliki Blue print untuk sepak bolanya pada 2023-2047.
3. Pembentukan Komite Ad Hoc Suporter
Berkaca dari Tragedi Kanjuruhan yang menelan ratusan korban jiwa pada tahun 2022 lalu, Erick Thohir pun membentuk Komite Ad Hoc Suporter.
Erick Thohir membentuk Komite ini sesuai dengan surat edaran FIFA yang mencantumkan peran suporter dalam transformasi sepak bola Indonesia.
Lewat Komite ini, Erick Thohir juga berharap Tragedi Kanjuruhan tak terulang lagi dan suporter akan merasa nyaman dan aman saat menonton timnya bertanding.
4. Pembentukan Komite Ad Hoc Infrastruktur
Infrastruktur menjadi PR besar di sepak bola Indonesia. Karenanya, Erick Thohir pun membentuk Komite Ad Hoc infrastruktur.
Lewat komite ini, Erick Thohir memiliki misi utama membangun Training Center bagi Timnas Indonesia yang tak kunjung terealisasi sejak lama.
Hal ini dimaksudkan agar Timnas Indonesia bisa berlatih dengan maksimal, sehingga bisa menampilkan performa terbaik di atas lapangan.
[Felix Indra Jaya]