Kisah Persiwa Wamena, Si Jago Kandang hingga Raih Runner-up ISL 2008

Selasa, 21 Februari 2023 | 15:31 WIB
Kisah Persiwa Wamena, Si Jago Kandang hingga Raih Runner-up ISL 2008
Pemain Persiwa Wamena, Robert H. Elopere (kanan) mencoba menghadapi pemain Martapura Ismail Marzuki (kiri) di semifinal kedua Divisi Utama Liga Indonesia 2014. [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Persiwa Wamena pernah menjadi salah satu klub terbaik di Indonesia. Namun kini Persiwa Wamena tak lagi beredar di kompetisi kasta tertinggi.

Di masa-masa kejayaan, mereka pernah punya kisah sukses hingga dijuluki Si Jago Kandang.

Persiwa Wamena dibentuk sejak tahun 1925. Namun, mereka baru bisa mencapai kompetisi kasta tertinggi pada tahun 2005.

Ini menjadi tahun pertama penyelenggaraan kompetisi era Indonesia Super League (ISL). Ketika itu, Persiwa menjadi salah satu dari 18 kontestan yang ikut berpartisipasi.

Baca Juga: Klasemen Akhir Runner-up Terbaik Kualifikasi Piala Asia U-17 2023: Timnas Indonesia Gagal Lolos, Cuma Finis Ketujuh

Pada saat itu, tim berjulukan Cenderawasih Hijau ini memang tak cukup diperhitungkan.
Karena mengandalkan pemain-pemain lokal, mereka justru menjadi salah satu tim kuda hitam.

Pasalnya, kiprah mereka cukup mentereng. Hingga akhirnya, pada akhir musim ISL 2008, Persiwa Wamena sukses mengukuhkan namanya sebagai runner-up.

Kesuksesan Persiwa menjadi tim terbaik kedua di kasta tertinggi memang tak terlepas dari catatan impresifnya ketika bermain di kandangnya sendiri.

Pasalnya, dari 17 pertandingan kandang, Persiwa Wamena sukses menyapu semua laga dengan kemenangan. Tak hanya itu, catatan impresif ini semakin memukau karena mereka hanya kebobolan enam gol.

Bisa dibilang, kisah impresif Persiwa ketika bermain di kandang tak terlepas dari tuah Stadion Pendidikan yang terletak di daerah dataran tinggi.

Baca Juga: Klasemen Runner Up Terbaik Kualifikasi Piala Asia U-17 2023

Hal itu menyebabkan kadar oksigennya sangat tipis dan membuat tim tamu kesulitan bernapas. Sayangnya, kiprah mentereng di kandang ini tak cukup membantu mereka untuk meraih juara.

Pasalnya, mereka tak bisa tampil impresif ketika bermain tandang. Dari total 17 pertandingan, Persiwa Wamena tercatat hanya meraih empat kali kemenangan.

Adapun 10 laga lainnya berujung kekalahan dan tiga sisanya berakhir dengan imbang. Hasilnya, Persiwa mengakhiri musim dengan koleksi 66 poin.

Jumlah ini masih terpaut 14 poin dari Persipura Jayapura yang akhirnya keluar sebagai jawara ISL 2008.

Saat itu, Persiwa masih mengandalkan beberapa nama pemain elite, seperti Boakay Eddie Foday, OK John, Lewis Weeks, hingga Peter Rumaropen.

Pemain yang disebut terakhir sukses mengukuhkan namanya sebagai pencetak gol terbanyak Cenderawasih Hijau dengan koleksi delapan gol.

Kontributor: Muh Faiz Alfarizie

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI