Qatar Tawar Manchester United, Masa Depan PSG Jadi Tanda Tanya Besar

Rully Fauzi Suara.Com
Selasa, 21 Februari 2023 | 12:44 WIB
Qatar Tawar Manchester United, Masa Depan PSG Jadi Tanda Tanya Besar
Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani (kiri). [ABDULLAH AL-NEYADI / UAE PRESIDENTIAL COURT / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Ini berarti tidak ada yang dilakukan tanpa persetujuan sang emir, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani."

Akan tetapi, tidak ada yang mengatakan bahwa Qatar akan meninggalkan PSG dalam waktu dekat ataupun jangka menengah.

Strategi Baru?

Apabila penawaran Qatar ke Manchester United sukses, "rencana untuk PSG tidak akan berubah sama sekali. Dua klub itu akan sepenuhnya terpisah di atas maupun di luar lapangan. QIB sepenuhnya terpisah dari QSI," kata sumber yang dekat dengan para pemilik PSG kepada AFP.

Pada Desember tahun lalu, presiden PSG Nasser al-Khelaifi juga membantah tegas kabar kemungkinan hengkangnya Qatar dengan mengatakan pada wawancara dengan Financial Times bahwa "kami memiliki proyek jangka panjang di sini".

Pada saat yang sama, Khelaifi mengakui tim juara Liga Prancis itu telah melakukan pembicaraan dengan sejumlah investor tentang potensi penjualan 15 persen sahamnya.

"Qatar mampu bertahan dengan dua klub tersebut. Itu bukan berarti bahwa dia telah selesai dengan PSG. Ini terutama demonstrasi kekuatan Qatar yang mampu menunjukkan minatnya kepada klub seperti Manchester United," kata Raphael Le Magoariec, seorang pakar negara-negara Teluk dan olahraga dari Universitas Tours di Prancis kepada AFP.

"Tidak mungkin mereka akan menarik diri dari Paris karena itu akan dianggap sebagai kegagalan."

Namun perselisihan dengan dewan kota Paris atas upaya PSG untuk membeli stadion Parc des Princes dari otoritas setempat telah meninggalkan kesan buruk bagi para pemilik klub itu.

Baca Juga: Momen Tendangan Bebas Cantik Lionel Messi, Bawa PSG Menang Dramatis Lawan Lille

Qatar, menurut Le Magoariec, "telah berinvestasi sangat banyak dan berpikir bahwa kemurahan hati mereka tidak dihargai."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI