Suara.com - Erick Thohir dinilai membawa dampak positif setelah jadi Ketua Umum PSSI. Dia diyaikini bakal bawa PSSI sebagai organisasi lebih baik.
Dalam janjinya saat dicalonkan sebagai Ketum PSSI, Erick Thohir memiliki janji akan melanjutkan kompetisi Liga 2 dan Liga 3 yang terhenti pasca Tragedi Kanjuruhan.
Janji tersebut pun akan menjadi sorotan dari penikmat sepak bola Tanah Air, dan juga para Stakeholder di sepak bola Indonesia, serta para pemain profesional.
Apalagi terhentinya Liga 2 dan Liga 3 membuat FIFPRO turun tangan. Sehingga, pekerjaan perdana Erick Thohir usai terpilih adalah melanjutkan kompetisi yang sempat terhenti di sisa musim ini.
Baca Juga: Berikut 4 Bek Timnas Indonesia U-20 di Turnamen Mini Internasional Jika Muhammad Ferarri Dicoret
Selain itu, terpilihnya Erick Thohir membuat hadirnya harapan bahwa PSSI akan menjadi organisasi yang lebih terorganisir di bawah kepemimpinannya.
Diketahui, Erick Thohir pernah menjadi pemilik Inter Milan. Selain itu, ia juga pernah memimpin DC United dan kini menjadi salah satu pemilik Oxford United.
Dengan pengalaman segudang, terutama di sepak bola internasional, Erick Thohir diyakini bisa membawa kemajuan di PSSI dan membuat federasi sepak bola Indonesia itu lebih terorganisir.
Terakhir, karena pernah berkecimpung di sepak bola internasional, Erick Thohir tak hanya dekat dengan Stakeholder di kancah domestik, melainkan di kancah dunia.
Diketahui, ia dekat dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, dan menjadi sosok penting dalam keberlangsungan sepak bola Tanah Air kala melakukan lobi dengan induk sepak bola dunia tersebut.
Baca Juga: Profil Reza Arya Pratama, Kiper PSM yang Layak Dipanggil ke Timnas Indonesia Senior
Selain itu, kedekatannya dengan pemerintah Indonesia dan latar belakangnya sebagai pebisnis bisa membuat PSSI bisa melangkah ke depan dan lebih maju.
Menteri BUMN, Erick Thohir, resmi terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) PSSI periode 2023-2027 dalam Kongres Luar Biasa (KLB) yang berlangsung di Hotel Shangri La, Kamis (16/2).
Dalam pemilihan di KLB tersebut, pria berusia 52 tahun itu meraih suara terbanyak dengan 64 suara, mengalahkan La Nyalla Mattalitti yang meraih 22 suara dari 86 voters yang ada.
Terpilihnya Erick Thohir sendiri menuntaskan polemik yang sebelumnya menyertai pencalonannya. Sebagai informasi, pencalonan eks pemilik Inter Milan ini sempat tersendat oleh Statuta PSSI.
Saat itu, Erick Thohir dianggap tak layak menjadi calon karena adanya aturan anggota harus pernah berkecimpung di sepak bola selama lima tahun.
Karenanya, polemik ini pun berakhir di KLB, seiring terpilihnya pria yang juga pernah menjadi Ketua Umum (Ketum) Persatuan Bola Basket Indonesia atau Perbasi.
Terpilihnya Erick Thohir juga membuka babak baru di tubuh PSSI yang kini dihadapkan pada sekelumit masalah di sepak bola Indonesia dan agenda besar di tahun 2023 ini.
Kontributor: Felix Indra Jaya