Suara.com - Publik mungkin masih mengingat soal insiden terjebaknya 12 anak di gua Thailand akibat banjir. Peristiwa dramatis tersebut cukup membekas dalam ingatan masyarakat Thailand karena evakuasi 12 anak tersebut berlangsung selama 2 minggu lebih.
Namun, kabar duka kini datang dari kapten tim sepakbola tersebut. Duangpetch Promthep. Duangpetch dikabarkan meninggal dunia di Inggris saat sedang menimba ilmu sekolah sepakbola disana.
Duangpetch sendiri mulai dikenal publik usai dirinya menjadi salah satu dari 12 orang anak yang terjebak dalam kejadian "Thailand Cave" pada 2018 lalu. Usai diselamatkan, 12 bocah tersebut pun sering diundang untuk menghadiri acara acara dan memberikan kesaksian serta pengalaman mereka bertahan hidup selama kurang lebih 18 hari di gua tersebut.
Duangpetch menjadi salah satu anak yang sering dimintai keterangan soal kronologi kejadian mereka. Duangpetch awalnya merupakan kapten tim sepakbola bernama tim Babi Hutan Liar di Thailand bersama teman-temannya yang lain. Saat itu, Duangpetch masih berusia 13 tahun. Keahlian Duangpetch dalam mengocek bola membuatnya terpilih memimpin tim sepakbola ini oleh sang pelatih.
Baca Juga: Takut Hilang di Bandara Thailand, Fuji Justru Dititipkan ke Pengusaha Basuki Surodjo
Melihat potensi yang dimiliki Duangpetch, akhirnya mantan kapten dan pelatih timnas Thailand, Kiatisuk Senamuang memberikan kesempatan kepada Duangpetch untuk mendapatkan beasiswa di Akademi Sepak Bola Brooke House College di Leicestershire, Inggris. Kiatisuk pun menilai sosok Duangpetch adalah remaja yang sopan dan mempunyai mimpi besar untuk membela tim nasional sepakbola suatu hari nanti.
Keberangkatan Duangpetch ke Inggris pun membuat keluarga Duangpetch begitu bangga dengan prestasi dan perjalanan karir Duangpetch selama ini.
Dalam menempuh pendidikannya, Duangpetch diketahui menempuh pendidikan formal di dunia sepakbola melalui akademi Brooke House College. Disana, ia bertemu dengan banyak teman dari berbagai negara.
Hingga akhirnya, nenek Duangpetch pun mengabarkan cucu kesayangannya tersebut telah meninggal dunia akibat mengalami kecelakaan di Inggris. Hal ini juga dibenarkan oleh eorang biksu Buddha, Supatpong Methigo yang sempat mengajar 12 orang anak tersebut di Provinsi Chiang Rai, Thailand Utara. Supatpong pun mengunggah tulisan yang tertulis,
“Duangpetch Promthep kini telah pergi ke dunia lain," tulis Supatpong Methigo di Facebook. "Saya harap dia akan terlahir kembali dan menjadi murid saya lagi di kehidupan selanjutnya.” lanjut Supatpong.
Walau kabar ini dikabarkan secara independen, banyak warganet yang ikut berduka dalam kabar meninggalnya Duangpetch ini. Selamat jalan, Duangpetch!
Kontributor : Dea Nabila