Suara.com - Tragedi Kanjuruhan, Malang, seakan menjadi titik balik bagi sepak bola Indonesia. Persitiwa yang menggemparkan dunia internasional tersebut bisa dikatakan menjadi pemicu bagi pembenahan cabang olah raga paling populer di negeri ini.
Sebagaimana diketahui, peristiwa yang terjadi usai pertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktober 2022 telah mencoreng sepak bola Indonesia.
Diawali aksi anarkis oknum suporter yang disusul bentrok dengan aparat keamanan hingga dilepaskannya tembakan gas air mata ke tribun penonton, telah menewas 133 orang dan membuat ratusan lainnya mendapat perawatan dirumah sakit.
Pemerintah pun turun tangan dengan memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta atau TGIPF.
Baca Juga: Zulkifli Hasan: Mudah-mudahan PSSI di Kepimimpinan Erick Thohir Bisa Reformasi Total
Hasil kerja TGIPF pun dilaporkan langsung kepada Presiden Joko Widodo, termasuk rekomendasi-rekomendasi. Di antaranya adalah rekomendasi mundurnya Mochamad Iriawan sebagai Ketum PSSI dan pemilihan pengurus baru lewat Kongres Luar Biasa (KLB) secepatnya.
Kamis (16/2/2023), KLB pun sudah terlaksana di Hotel Shangri-La. Erick Thohir, yang merupakan Menteri BUMN, terpilih sebagai Ketum PSSI periode 2023-2027.
Erick Thohir sendiri diketahui merupakan salah satu putra kebangaan Indonesia. Kecerdasan dan kepiawaiannya dalam memimpin diharapkan mampu mengubah wajah sepak bola Indonesia yang gelap menjadi terang benderang.