Suara.com - Malam itu, 1 Oktober 2022, jerit tangis menggema di Stadion Kanjuruhan, Malang, usai pertandingan BRI Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya. Aksi tidak sportif pendukung tuan rumah yang tidak terima tim kesayangan mereka tumbang, kembali membuat wajah sepak bola Indonesia tercoreng.
Ratusan pendukung Arema berdesak-desakan, berebut untuk meninggalkan tribun penonton yang mulai dipenuhi gas air mata. Di lapangan, erangan orang kesakitan terdengar di tengah bentrok Polisi dengan suporter.
![Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/01/26/63235-peristiwa-tragedi-kanjuruhan.jpg)
Kalah jumlah, aparat pun mundur, sementara suporter yang membanjiri lapangan mulai melakukan pengrusakan dan pembakaran fasilitas stadion, termasuk sejumlah kendaraan.
Jagat sepak bola pun gempar. Induk Sepak Bola Dunia, FIFA, melayangkan ucapan belangsungkawa atas meninggalnya 133 orang dalam tragedi tersebut.
Di tengah awan hitam yang menyelimuti sepak bola Indonesia, PSSI yang tengah dihujani kritik memutuskan untuk menghentikan kompetisi. Sontak, Liga 1 dan Liga 2 yang belum lama bergulir kembali dihentikan membuat klub dan para pemain resah. Nasib sepak bola Indonesia pun menjadi abu-abu.
Berbagai pihak mulai bersuara, termasuk pemerintah, menyusul peristiwa yang kemudian disebut dengan Tragedi Kanjuruhan. Kredibilitas PSSI pun dipertanyakan, dan suara yang meminta Ketua Umum PSSI dan pengurus lainnya lengser semakin nyaring terdengar hingga FIFA turun tangan.
Singkat cerita, Kongres Luar Biasa (KLB) untuk memilih pengurus baru PSSI pun dimajukan. Langkah tersebut diharapkan mampu menyelamatkan wajah sepak bola Indonesia yang semakin tercoreng jelang event akbar Piala Dunia U-20 2023 yang akan digelar di Tanah Air.

KLB dan Babak Baru Persepakbolaan Indonesia di Bawah Komando Erick Thohir
Kamis (16/2/2023), tepuk tangan dan senyum lebar para voters terlihat setelah Erick Thohir terpilih sebagai Ketua Umum PSSI yang baru, periode 2023-2027. Menteri BUMN yang juga disebut-sebut anak emas Presiden RI Joko Widodo, diharapkan bisa mengubah wajah sepak bola Indonesia.
Baca Juga: Waketum PSSI Zainudin Amali: Yunus Nusi Masih Jabat Sekjen
Terpilihnya Erick menjadi orang nomor satu PSSI dalam KLB yang digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta, itu terbilang mulus. Eks Presiden Inter Milan itu mendapat 64 suara, memenuhi syarat 50 persen plus satu dari jumlah voters sehingga terpilih sebagai ketua umum dalam satu putaran.