Infografis
Suara.com - Ketua Umum terpilih PSSI periode 2023-2027 Erick Thohir mengaku baru mendengar kabar bahwa Yunus Nusi mundur sebagai wakil ketua umum II setelah baru terpilih dari jabatan tersebut.
"Saya baru mendengar soal pengunduran diri itu dari Pak Iwan (Mochamad Iriawan)," ujar Erick pada sela Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Jakarta, Kamis (16/2/2023).
Pria yang menjabat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu pun menyebut bahwa dirinya akan berdiskusi dengan Yunus terkait kabar tersebut.
![Kiri-kanan: Mantan Ketua Umum PSSI (2019-2023) Mochamad Iriawan, La Nyalla Mattalitti, Ketua Umum PSSI (2023-2027) Erick Thohir dan Menpora Zainudin Amali saat menghadiri Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (16/2/2023). [Twitter/@PSSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/02/16/77809-mochamad-iriawan-la-nyalla-mattalitti-erick-thohir-dan-menpora-zainudin-amali.jpg)
Informasi tersebut secara resmi dibagikan oleh Media Officer PSSI Bandung Saputra kepada pewarta.
Dengan mundurnya Yunus, maka kandidat wakil ketua umum PSSI 2023-2027 yang sebelumnya mengumpulkan suara terbanyak ketiga yakni Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, berhak menggantikan kursi yang ditinggalkan tersebut.
Adapun jabatan Wakil Ketua Umum PSSI I masih diisi Ratu Tisha Destria.
Sebelum memutuskan mundur, Sekjen PSSI periode 2021-2023 Yunus Nusi dan Sekjen PSSI 2017-2020 Ratu Tisha Destria terpilih menjadi wakil ketua umum PSSI 2023-2027. Hasil tersebut didapatkan berdasarkan pemilihan ulang pada KLB PSSI di Jakarta.
Dikutip dari keterangan PSSI, Ratu Tisha mendapatkan 54 suara dari para pemilik suara (voter), sementara Yunus Nusi meraih 53 suara.
Sedangkan Menpora Zainudin Amali, yang pada pemilihan awal mengantongi 63 suara, hanya mengamankan 44 suara pada pemilihan ulang.
Baca Juga: Kronologis Menpora Zainudin Amali Batal Jadi Wakil Ketua Umum PSSI
Pemilihan wakil ketua umum PSSI 2023-2027 harus diulang lantaran adanya protes dari beberapa voter terkait hasil pemilihan pertama.
Mereka menduga terjadi kecurangan dalam pemilihan itu karena ada suara untuk beberapa calon seperti Ratu Tisha, Ahmad Syauqi Suratno, dan Ahmad Riyadh yang tidak dihitung.
