Suara.com - Paris Saint-Germain (PSG) tak bisa berbuat banyak di leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2022/2023. Menjamu tim raksasa Jerman Bayern Munich di Parc des Princes, Rabu (15/2/2023) dini hari WIB, juara Prancis itu tumbang 0-1.
PSG sendiri memang pincang di laga akbar ini. Meski tampil dengan Neymar di lini depan, Lionel Messi yang juga jadi starter lawan Bayern diyakini tidak 100 persen fit usai sebelumnya cedera hamstring.
Sementara itu, Kylian Mbappe yang juga dibelit cedera hamstring baru turun sebagai pemain pengganti di babak kedua tepatnya pada menit ke-57, empat menit setelah Bayern mencetak gol via Kingsley Coman.
Sebelum Mbappe masuk, permainan tuan rumah PSG tampak sangat buruk. Neymar terlihat tumpul, sementara Messi tak bisa berbuat banyak dan minim kreativitas.
Baca Juga: Siapkan Lebih dari Rp 80 Triliun, Elon Musk Seriusi Pembelian Manchester United
Namun setelah Mbappe masuk, PSG seperti berubah 180 derajat. Penyerang 24 tahun itu langsung memberi impak instan dan PSG tampak seperti tim yang benar-benar berbeda.
Angin serangan langsung dikuasai PSG dan Mbappe sendiri sejatinya bisa mencetak dua gol setelah masuk. Sayang, dua gol tersebut dianulir setelah tinjauan VAR.
Pada akhirnya, PSG harus rela kalah di kandang dengan skor 0-1 dan membuat perjuangan mereka untuk lolos ke perempat final Liga Champions tentu berat dengan leg kedua akan digelar di Munich.
Pandit sepak bola Prancis, Daniel Riolo menilai PSG hanyalah 'tim semenjana' tanpa seorang Mbappe. Meski punya Messi dan Neymar, menurutnya bintang Timnas Prancis itu adalah pemain paling penting di skuad PSG.
"Pekan lalu, mereka (PSG) kalah di Piala Prancis (1-2 lawan Marseille) dan di Ligue 1 (1-3 lawan Monaco). Tanpa Kylian, tim ini semakin hari semakin terlihat seperti tim yang standar. Tak ada yang spesial. Dengan segala respek pada Messi dan Neymar, tapi memang seperti itu," ucap Riolo seperti dilansir RMC, Rabu (15/2/2023).
Baca Juga: Jadwal Bola Malam Ini Live TV: Dortmund vs Chelsea hingga Arsenal vs Manchester City
"Semua orang pasti berpikir bahwa kalau ada Mbappe di sana, Paris bisa mengeksploitasi ruang di kubu lawan dengan jauh lebih baik," sambungnya.
"Semua tahu bahwa itu adalah senjata dari PSG dan tak ada lagi di klub ini, hanya Mbappe. Orang tak selalu ingin mendengar dia, tapi ya cuma dia."
"Kylian masuk di babak kedua lawan Bayern dan tiba-tiba PSG terlihat jadi tim yang sangat berbahaya, eksplosif. Messi harus diakui telah kehilangan banyak kecepatannya dan Neymar pun tidak terlihat seperti pemain yang benar-benar cepat. Cuma Kylian," tukasnya.
Dengan hasil minor lawan Bayern ini, PSG asuhan pelatih Christophe Galtier telah kalah beruntun dalam tiga laga pamungkas mereka di lintas kompetisi.
PSG akan gantian melawat ke markas Bayern pada 9 Maret nanti dan taji Mbappe, yang secara luar biasa telah mengemas 25 gol plus 6 assist dari total 27 pertandingan bersama PSG musim ini, tentu akan sangat dinantikan tim elite Prancis itu.