Suara.com - Manajer Manchester United, Erik ten Hag mengaku sangat menantikan laga kontra Barcelona dalam leg pertama babak playoff 16 besar Liga Europa 2022-2023. Dia tak sabar adu taktik dengan Xavi Hernandez.
Kedua tim tengah dalam tren positif jelang laga ini. Baik Barcelona maupun Manchester United tengah on fire terutama pasca jeda Piala Dunia 2022 Qatar.
Barcelona tengah menikmati laju 16 laha beruntun tak terkalahkan. Dalam periode itu, mereka juga sukses mengalahkan Real Madrid 3-1 di final Piala Super Spanyol guna merengkuh trofi perdana musim ini.
![Pelatih Barcelona Xavi Hernandez hadiri jumpa pers di Joan Gamper, jelang laga El Clasico kontrak Real Madrid, Sabtu (15/10/2022). [AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/10/15/73932-xavi-hernandez-barcelona.jpg)
Di sisi lain, Manchester United juga punya laju cukup impresif pasca jeda Piala Dunia 2022 Qatar. Dalam 15 laga terakhirnya, Setan Merah menang 12 kali dengan sisanya berakhir dua imbang dan cuma sekali kalah.
Erik ten Hag mengakui laga menghadapi Barcelona akan jadi ujian berat bagi Manchester United. Namun ini juga jadi kesempatan Setan Merah untuk membuktikan kapasitasnya.
"Saya pikir Barcelona dan [kami] juga [akan] lebih suka memainkan [pertandingan ini] di final," kata Erik ten Hag dikutip dari laman resmi UEFA, Rabu (15/2/2023).

"Kami menantikan [untuk itu], [membutuhkan] banyak energi untuk mencari kemenangan, dan itu akan menjadi pertandingan yang hebat."
Ten Hag berharap seluruh pemain Manchester United yang tersedia dalam kondisi prima untuk bisa menghadapi Barcelona asuhan Xavi yang tengah tampil begitu mengesankan musim ini.
"Mudah-mudahan, semua orang fit untuk Barcelona dan untuk kami. Jadi, kami melihat sebuah game [yang akan dimainkan] di level tertinggi," kata Ten Hag.
Baca Juga: Kenapa Marcel Sabitzer dan Martinez Tak Boleh Bela Manchester United saat Hadapi Barcelona?
Manchester United menatap laga ini dengan sedikit masalah. Dua pilar penting mereka, Lisandro Martinez dan marcel Sabitzer dipastikan tak bisa tampil karena akumulasi kartu kuning di fase grup.