Suara.com - Belum lama ini, jagat sepak bola Tanah Air dikejutkan dengan kabar bahwa Timnas Indonesia berpotensi mendapat lawan tanding yakni Bolivia pada FIFA Matchday Maret 2023 mendatang. Salah satu pemain yang menjadi ancaman adalah Marcelo Moreno.
Marcelo Martin Moreno merupakan penyerang gaek dari Bolivia yang berusia 35 tahun. Ia lahir pada 18 Juni 1987 silam di Santa Cruz de la Sierra.
Kiprahnya di dunia sepak bola bermula di tanah kelahirannya sendiri, saat ia bergabung dengan tim bernama Oriente Petrolero.
Di usia 16 tahun saja, Marcelo Moreno mampu mencatatkan debut profesional di Liga Bolivia, tepatnya pada tahun 2003 silam.
Baca Juga: Profil Argentina U-20, Tim yang Ingin Diundang PSSI Jadi Lawan Timnas Indonesia U-20
Bakatnya sebagai pemain muda kemudian menarik atensi klub Brasil, Vitoria, yang merekrutnya pada 2006 atau saat usianya 19 tahun.
Di musim pertamanya, Marcelo Moreno mampu mencetak 12 gol di kancah liga, hanya kalah empat gol saja dari top skor liga saat itu.
Ia pun bertahan di Vitoria hingga tahun 2007, sebelum akhirnya menerima pinangan tim papan atas Brasil, Cruzeiro. Tercatat, Marcelo Moreno bermain di tim tersebut hingga 2008 atau satu musim saja.
Bakatnya di Cruzeiro kemudian menarik atensi Shakhtar Donetsk, yang kemudian menebusnya dengan harga 9 juta euro pada 2008 silam.
Saat itu, Marcelo Moreno mengaku enggan berkarier di Ukraina karena harus beradaptasi. Meski demikian, Shakhtar Donetsk membuka pintu baginya untuk berkarier di Eropa.
Baca Juga: Penantang Skuad Timnas Indonesia U-20 Shin Tae-yong Mulai Datang 16 Februari
Pada 2009, Marcelo Moreno membela Werder Bremen dengan status pinjaman. Ia pun gagal bersinar dan enam bulan berselang dilepas ke Wigan Athletic dengan status pinjaman pula.
Kesulitan beradaptasi di Eropa pun membuat Marcelo Moreno melempem, dan membuat Shakhtar Donetsk kemudian melepasnya pada Desember 2011 ke tim Brasil, Gremio.
Saat kembali ke Brasil, Marcelo Moreno kembali menemukan sentuhannya lagi, meski ia sempat dipinjamkan ke Flamengo dan Cruzeiro.
Karena usia yang mulai menua, Gremio pun melepas Marcelo Moreno ke Asia, tepatnya ke tim China, yakni Changchun Yatai Pada 2015.
Di klub tersebut, Marcelo Moreno tampil moncer dengan mencetak 22 dari 53 laga, yang membuatnya dipinang tim-tim China lainnya, seperti Wuhan Zall dan Shijiazhuang Ever Bright.
Di dua tim tersebut, Marcelo Moreno tetap tajam dengan total mencetak 32 gol dari 46 penampilannya di berbagai ajang.
Ketajaman ini kembali membuat Cruzeiro merekrutnya pada 2020, atau saat usianya menginjak 32 tahun. Lagi-lagi, Marcelo Moreno mampu mencetak 8 gol dari 43 penampilan saja.
Kini, Marcelo Moreno pun tercatat berkarier di Paraguay bersama Cerro Porteno, di mana ia mampu mencetak 6 gol dari 30 laga sejauh ini.
Sedangkan di level internasional, Marcelo Moreno sejatinya bisa saja membela Timnas Brasil. Pasalnya, sang ayah, Mauro Martins, adalah mantan pemain yang berasal dari Brasil.
Bahkan, Marcelo Moreno sempat membela Timnas Brasil U-18 dan U-20 di level kelompok umur. Tapi pada akhirnya, ia memilih membela Bolivia.
Debutnya bagi Bolivia hadir pada 2007 atau saat usianya 20 tahun. Hingga artikel ini dibuat, ia telah tampil sebanyak 98 laga bersama La Verde.
Dari 98 laga itu, Marcelo Moreno mampu mencetak 30 gol, yang otomatis membuatnya menjadi top skor sepanjang masa Bolivia.
Kontributor: Felix Indra Jaya