Suara.com - Menarik cerita Georgi Kinkladze, pemain yang enggan pindah atau berganti klub meski Manchester City terdegradasi pada musim 1995/1996 silam. Pada dekade 90 an, Manchester City bukanlah tim papan atas seperti saat ini dan hanya menjadi tim papan tengah ataupun tim papan bawah.
Karena belum menjadi tim kaya seperti saat ini, Man City pun kesulitan bersaing dengan para Big Boys yang punya sumber daya lebih.
Puncaknya pada Liga Inggris atau Premier League 1995/1996, Man City harus merasakan degradasi karena finis di peringkat ke-18.
Saat itu, Man City finis di peringkat ke-18 dengan 38 poin. Meski poin itu sama dengan Coventry City dan Southampton di peringkat 16 dan 17, The Citizens saat itu kalah selisih gol dari lawan-lawannya.
Baca Juga: Terkenal Disiplin, Erik ten Hag Kena 'Skakmat' usai Telat Hadiri Konferensi Pers MU vs Leeds
Tak ayal Man City pun harus menerima turun kasta ke kasta kedua yang saat itu bernama Football League First Division.
Karena harus terdegradasi, para pemain yang bermain untuk Man City di musim itu pun satu per satu mulai hengkang untuk menyelematkan kariernya.
Dari sekian banyak pemain yang pergi, ada beberapa pemain yang tak hengkang. Salah satunya adalah Georgi Kinkladze.
Pemain asal Georgia memutuskan bertahan di Man City meski harus merasakan degradasi di musim pertamanya bersama klub yang dulunya berlogo elang emas tersebut.
Kesetiaan Kinkladze diuji saat Man City degradasi, di mana ia mendapat tawaran dari klub-klub besar seperti Liverpool, Barcelona, dan Inter Milan.
Baca Juga: Manchester United Waspadai Kebangkitan Leeds yang Kini Dibesut Caretaker
Akan tetapi, Kinkladze menolak tawaran menggiurkan itu dan memilih bertahan serta berusaha membawa Man City kembali ke kasta teratas.
Usai tampil apik di musim pertamanya dengan mencetak 4 gol dari 37 laga, Kinkladze yang berposisi sebagai gelandang serang, mampu mencetak 12 gol dari 39 laga di kasta kedua bersama Man City.
Meski tampil gacor, Kinkladze gagal membawa Man City promosi di musim keduanya. Ia pun kemudian bertahan hingga tahun 1998.
Kinkladze memutuskan bertahan hingga musim ketiganya atau musim 1997/1998. Di musim ketiganya ini, Man City malah degradasi ke kasta ketiga.
Usai turun ke kasta ketiga, Kinkladze kemudian memilih hengkang seiring adanya tawaran dari Ajax Amsterdam sebesar 8 juta euro, yang berguna bagi keberlangsungan klub dalam mengarungi kompetisi.
Meski gagal membawa Man City promosi dan kembali ke kasta teratas, kesetiaan Kinkladze pun terus dikenang pendukung The Citizens hingga saat ini. Tak ayal, status legenda pun menancap di dirinya.
Kontributor: Felix Indra Jaya