Suara.com - Bruno Fernandes sempat menggemparkan dunia sepak bola setelah jadi tersangka pembunuhan pacarnya, Eliza Samudio. Namun, ini bukan kisah tentang Bruno Fernandes pemain Manchester United.
Insiden sadis dan mengerikan ini dilakukan oleh Bruno Fernandes de Souza, mantan kiper klub Brasil Flamengo pada 2010 silam.
Pada 2013, dia dinyatakan bersalah atas pembunuhan kekasihnya yang juga seorang model. Pengadilan menjatuhkannya hukuman 22 tahun.
Bruno saat itu nekat membunuh pacarnya setelah sang pacar mengaku hamil dan enggan mengaborsi bayi tersebut. Bruno saat itu langsung memutuskan hubungan dengan sang kekasih pada 2009.
Baca Juga: Profil Rodolfo Landim, Presiden Flamengo yang Ejek Ronaldo
Samudio menghilang setelah menggugat Bruno karena tidak menghidupi sang anak bernama Bruninho yang lahir pada 2010.
Setelah itu, seperti dilansir dari Blitz--jaringan Suara.com, Bruno mulai merencakan pembunuhan terhadap Eliza dan menculik buah hatinya. Bruno kemudian membujuk Eliza datang ke rumahnya dengan iming-iming akan memberikan apartemen dan fasilitas mewah lainnya.
Sampai di lokasi pembunuhan, Bruno dengan sadis melakukan penyiksaan terhadap Eliza. Korban diikat ke kursi dan mendapat pemukulan berkali-kali oleh gerombolan rekan Bruno.
Melansir dari The Guardian, aksi penyiksaan ini dilakukan selama 6 hari. Untuk meredam jerit korban, Bruno memasang musik dengan keras.
Diklaim saat penyiksaan itu terjadi Bruno dengan santainya menonton pertandingan Santos di televisi.
Mayat pacar Bruno tidak pernah ditemukan pasca kejadian itu, dan bayinya ditemukan bersama rekan Bruno di daerah kumuh di kota Ribeirao das Neves, di pinggiran kota Belo Horizonte.
Dilansir dari The Daily Star, polisi menyebut sepupu Bruno mengatakan tubuh Samudio dipotong-potong dan beberapa bagian dikubur di bawah beton dan yang lainnya diumpankan ke anjing.
Bruno mengaku mengatur plot tersebut, tetapi tuduhan menggunakan anjing untuk menghilangkan jejak tubuh wanita itu tidak pernah dikonfirmasi oleh pihak berwenang.
Meski dijatuhi hukuman penjara 22 tahun, Bruno nyatanya cuma mendekam dijeruji besi selama 6 tahun dan dijadikan tahanan rumah sejak Juli 2019 dengan alasan fasilitas Penjara Varginha yang kurang memadai dan tak lagi bisa menampung narapidana.
Mantan pesepakbola itu kini membuka kafetaria di kota Sao Pedro da Aldeia di negara bagian Rio de Janeiro Brasil dengan beberapa mitra.
Di tempat tersebut yang telah dibuka sejak 4 Februari 2022, Bruno menjual produk acai palm.