Suara.com - Shin Tae-yong pernah dikritik sejumlah pelatih. Thomas Doll bukan pelatih pertama yang kritik pelatih Timnas Indonesia U-20 itu.
Sebagian besar kritik ini dilayangkan kepada Shin Tae-yong terkait dengan pemanggilan pemain untuk mengikuti TC Timnas Indonesia.
Ada pula yang merasa heran dengan metode latihan STY yang lebih mengandalkan latihan fisik saja alih-alih fokus mematangkan taktik.
Sosok yang pernah kritik Shin Tae-yong diantaranya Milomir Seslija. Mantan pelatih PSM Makassar, Milomir Seslija, juga pernah merasa jengkel kepada Shin Tae-yong yang memanggil pemainnya untuk mengikuti TC Timnas Indonesia.
Milo merasa geram dengan cara latihan STY yang hanya memberikan materi kebugaran dan latihan fisik semata selama TC bersama Timnas Indonesia.
Padahal, menurut Milomir Seslija, para pemainnya dalam kondisi kebugaran yang bagus sehingga tak perlu digembleng dengan latihan fisik.
Mantan pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster, juga sempat mengirimkan kritik untuk Shin Tae-yong. Penyebabnya ialah keputusan Shin Tae-yong memanggil dua nama pemain.
Kedua pemain tersebut ialah Evan Dimas dan Adam Alis. Paul Munster merasa heran karena STY memanggil dua pemain yang tak mendapat menit bermain reguler di Bhayangkara FC.
Padahal, dua pemain tersebut akan memperkuat Timnas Indonesia yang akan menghadapi Kualifikasi Piala Asia 2023.
Baca Juga: 3 Kendala yang Harus Dihadapi Shin Tae-yong Jelang Piala Asia U-20 2023, Salah Satunya Thomas Doll
Selain itu, Fakhri Husaini menjadi salah satu pelatih lokal yang pernah mengkritik kinerja Shin Tae-yong. Bahkan, ia sempat menolak saat diminta menjadi asisten pelatih STY di Timnas Indonesia.
Menurut Fakhri Husaini, juru racik asal Korea Selatan itu sejatinya tak jauh lebih hebat ketimbang dirinya. Dia pun menyebut bahwa Timnas Indonesia sebaiknya ditangani pelatih lokal saja.
Kontributor: Muh Faiz Alfarizie