Suara.com - Media Vietnam menyebut dua bomber Timnas Indonesia Witan Sulaeman dan Egy Maulana gagal berkarier di Eropa. Sehingga Witan Sulaeman dan Egy Maulana pulang kampung dan bermain di Liga Indonesia.
Hal itu dituliskan media Vietnam, Soha. Judul yang mereka buat pun provokatif "Gagal ke Eropa, duo Indonesia itu pulang untuk bermain".
"Selama beberapa tahun terakhir, duo muda Witan Sulaeman dan Egy Maulana dari sepak bola Indonesia terus diberi kesempatan untuk bermain di klub-klub di Eropa," tulis Soha.
Untuk diketahui jika Egy Maulana pergi ke Eropa pada 2018 (ketika dia berusia 17 tahun) sementara Witan Sulaeman juga menghabiskan dua tahun bersama tim-tim dari Polandia, Serbia dan Slovakia.
Baca Juga: 3 Efek Positif Egy Maulana Vikri Gabung Dewa United
Tak hanya singgung kegagalan karier Egy dan Witan. Media itu pun menuliskan karir Egy dan Witan di Eropa tak berdampak langsung dengan prestasi Timnas Indonesia di Piala AFF 2022.
"Seiring dengan perjalanan ke luar negeri Witan dan Egy, sepak bola Indonesia telah menghabiskan banyak uang untuk menghabiskan pelatihan pemain muda di Eropa dalam beberapa tahun terakhir tetapi belum mencapai hasil konkret dengan trofi. Pada AFF Cup 2022, Indonesia hanya mendapat juara 3 secara keseluruhan," tulis Soha.
Perjalanan karier Egy dan Witan
Egy yang mengawali kariernya bersama Persab Brebes di Piala Suratin, sempat merasakan satu tim bersama Witan Sulaeman di FK Senica.
Sejak 2016 keduanya memang belum lagi berada di satu klub yang sama, kecuali di level tim nasional mulai dari U-19 hingga senior selalu jadi andalan.
Baca Juga: Daftar Pemain Abroad yang Pulang ke Indonesia, Terbaru Witan Sulaeman
Waktu demi waktu yang berlalu membuat kisah tersendiri atas persahabatan keduanya, hingga di awal tahun 2023 keputusan besar diambil.
Bak kembali ke masa lalu saat keduanya menjadi kakak dan adik kelas di Sekolah khusus Olahraga (SKO) Ragunan di Jakarta.
Egy sebagai kakak tingkat dan Witan sebagai adik tingkatnya, tiga tajun dilalui bersama-sama di kawah candradimuka khusus untuk atlet.
Sebelum keduanya bermain untuk Persab Brebes di Piala Suratin 2016, tak tanggung-tanggung keduanya sukses mempersembahkan gelar juara.
Egy bahkan menyabet gelar pemain terbaik sekaligus pencetak gol terbanyak dengan 22 gol, termasuk di partai final saat berjumpa Askot Balikpapan di Stadion Manahan, Solo.
Gelar juara semakin lengkap dengan disabetnya gelar tim paling fair-play, langkah besar yang membuat keduanya kembali dipersatukan di Timnas Indonesia U-19.
Di bawah komando Indra Sjafri, Egy dan Witan semakin menggila hingga melambungkan nama mereka ke lintas Eropa.
Pada 2018, Egy bergabung klub kasta tertinggi kompetisi sepak bola Polandia, Lechia Gdansk dengan gimmick pemberian nomor punggung 10 dari klub tersebut.
Hingga pada akhirnya berujung jarang diberikannya kesempatan bermain selama beberapa tahun hingga hijrah ke Slovakia.
Setahun setelah Egy mencoba 'menginvasi' Eropa lewat kepopulerannya di media sosial, Witan menyusul bergabung dengan FK Radnick Surdulica.
Sempat merasakan gabung Lechia Gdansk meski pada akhirnya terusir, hingga merasakan status tanpa klub sebelum pulang ke Tanah Air.
Di awal tahun 2023, Egy resmi bergabung Dewa United, sementara Witan berlabuh ke Persija Jakarta, pengumuman perekrutan kedua pemain ini hanya selisih beberapa jam.