Suara.com - Beredar video pria yang diduga sebagai direktur Al Nassr ngamuk dan kecewa terhadap penampilan Cristiano Ronaldo. Pria itu merasa CR7 cuma bisa meneriakkan 'SIUU' meski digaji Rp3,3 triliun per tahun oleh klub raksasa Arab Saudi itu.
Cristiano Ronaldo yang didatangkan Al Nassr secara gratis usai kontraknya diputus Manchester United dengan kesepakatan bersama, kesulitan beradapatasi di Saudi Pro League atau Liga Arab Saudi.
Sejauh ini, striker 37 tahun itu telah bermain dua kali untuk Al Nassr tetapi belum mampu mencatatkan gol meski terus bermain penuh di dua kesempatan itu.
Pada laga debutnya, Cristiano Ronaldo tampil saat Al Nassr melawan Ettifaq di lanjutan Saudi Pro League. Hasilnya, AL Nassr menang 1-0 lewat gol Talisca.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Terancam Larangan Main 1 Bulan di Al Nassr, Skandal Juventus Jadi Penyebab
Sementara di laga kedua, Ronaldo juga tampil sejak menit awal ketika Al Nassr melawan Al Ittihad dalam laga semifinal Saudi Super Cup. Hasilnya, tim CR7 takluk 1-3 di mana sang pemain tak bisa berbuat banyak.
Direktur Al Nassr pun dikabarkan mulai jengah dengan CR7. Ronaldo disebut tidak mampu menggapai ekpektasi seperti saat didatangkan, yakni berkontribusi besar untuk Al Nassr khususnya melalui torehan gol.
Mengutip Marca, sebuah klip baru telah beredar di media sosial di mana seorang direktur Al Nassr menyatakan kekesalannya terhadap Cristiano Ronaldo yang tak kunjung memberikan impak positif.
"Pergi dari sini," kata pria dalam video yang salah satunya diunggah akun TikTok @dalu_cajamarca.
"Saya menghabiskan 200 juta euro dan dia [Ronaldo] hanya tahu bagaimana mengatakan 'Siuuuu'. Itu tidak mungkin."
Ronaldo diketahui gagal memanfaatkan beberapa peluang ketika Al Nassr kalah 1-3 dari Al Ittihad. Pelatih Rudia Garcia pun turut buka suara pasca laga tersebut.
"Cristiano Ronaldo melewatkan peluang yang akan mengubah alur permainan di babak pertama, tapi saya mengucapkan selamat kepada Al Ittihad," kata Rudi Garcia.
"Mereka jauh lebih baik dari kami sampai turun minum. Kemudian kami bereaksi tetapi kami tidak bisa membalikkan keadaan. Kami kalah di Piala Super tetapi kami masih berada di puncak liga."