Menpora Angkat Bicara Kemungkinan Arema FC Bubar

Senin, 30 Januari 2023 | 17:34 WIB
Menpora Angkat Bicara Kemungkinan Arema FC Bubar
Menpora Zainudin Amali saat ditemui awal media usai melakukan pertemuan dengan tim-tim Liga 2, Senin (30/1/2023). (Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali buka suara terkait kabar yang menyebut Arema FC bakal bubarkan diri dari BRI Liga 1 2022/2023. Namun, Amali tidak mau berkomentar terlalu banyak mengenai masalah ini.

Seperti diketahui dinamika Arema FC belakangan ini sedang menjadi sorotan.

Tim berjuluk Singo Edan itu mendapat penolakan dari kelompok suporter di Tanah Air buntut dari Tragedi Kanjuruhan, Malang.

Bahkan, Aremania, suporter Arema FC juga melakukan hal serupa.

Baca Juga: Persipura dan Klub-klub Liga 2 Kembali Temui Menpora, Liga 2 Tak Bisa Jalan Sampai KLB

Terbaru, mereka melakukan aksi demonstrasi yang berujung ricuh di kantor Arema FC.

Situasi tersebut langsung ditanggapi oleh manajemen Arema FC.

Mereka membuka peluang buat mundur dari kompetisi jika memang hal tersebut bisa mengatasi dinamika pasca Tragedi Kanjuruhan, Malang.

Terkait hal ini, Menpora Zainudin Amali enggan ikut campur. Menurutnya, masalah ini bukan menjadi ranah pemerintah termasuk Kemenpora.

"Enggak tahu, itu di luar (kewenangan) kita," kata Zainudin Amali saat ditemui di Gedung Kemenpora, Jakarta, Senin (30/1/2023).

Baca Juga: Ricuh Arema FC, Media Malaysia Pertanyakan Kemungkinan BRI Liga 1 Bisa Dihentikan Lagi

Lebih lanjut, Amali menyebut kompetisi harus terus berjalan jangan sampai terganggu hal-hal seperti ricuh yang dilakukan suporter belakangan ini.

Seperti diketahui ada beberapa kejadian yang dilakukan suporter belakangan ini.

Salah satunya pelemparan terhadap bus Arema FC dan pelemparan bus Persis Solo.

"Oh yang mengganggunya yang kita suruh kejar tidak yang lain. Jangan mengorbankan klub. Jangan ada orang yang mengganggu itu, kemudian kompetisi kita hentikan. Tidak boleh. Pengganggunya yang kita cari, kita hukum," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI