Suara.com - Kejutan awal tahun 2023 terjadi di kompetisi kasta tertinggi Liga Italia, Serie A, ketika FIGC menjatuhi hukuman pengurangan 15 poin untuk Juventus.
Hukuman tersebut dijatuhkan kepada Juventus setelah klub tersebut terbukti bersalah dalam kasus pemalsuan dokumen transfer pemain.
Meski demikian, hukuman pemangkasan 15 poin untuk Juventus bisa dibilang tidak ada apa-apanya ketimbang yang dialami sejumlah tim lain dalam kasus yang sama.
Klub mana saja yang pernah mengalaminya? berikut deretan klub profesional yang tersandung kasus hingga berujung hukuman pengurangan poin.
Baca Juga: 5 Pemain Keturunan Indonesia yang Berkarier di Liga Top Eropa, dari Serie A hingga Premier League
1. Lutton Town
Pengurangan 30 poin pernah diberikan kepada Lutton Ton saat memulai Football League musim 2008-2009, klub ini dinyatakan bersalah dalam pembayaran transfer pemain.
10 poin untuk kesalahan itu dan 20 poin lainnya setelah gagal memenuhi aturan kebangkrutan liga, pengurangan 30 poin menjadi yang terbanyak sepanjang sejarah Football League.
2. AC Milan
Skandal Calciopoli pernah menggemparkan dunia sepak boal Italia pada 2006, AC Milan menjadi salah satu tim yang terseret dari kasus ini.
Baca Juga: Skandal Juventus, Cristiano Ronaldo Terancam Dilarang Main
Karena kasus pengaturan skor tersebut, I Rossoneri mendapat pengurangan 30 poin dan menjadi hukuman paling ringan dari tuntutan pengurangan 40 poin.
3. Fiorentina
Sama seperti AC Milan, Fiorentina juga termasuk salah satu tim yang terlibat skandal calciopoli dan harus menerima pengurangan 30 poin.
Padahal Fiorentina sudah mencatat 22 kali kemenangan, 8 kali imbang meski hanya berakhir di peringkat 9 klasemen dengan 44 poin.
4. Lazio
Lazio masuk dalam rombongan klub Italia dalam kasus calciopoli, sama seperti AC Milan dan Fiorentina dengan hukuman pengurangan 30 poin.
Seharusnya tim ini mendapat 62 poin, tetapi berakhir dengan 32 poin dan bertengger di peringkat ke-16 klasemen akhir Liga Italia musim 2005-2006.
5. Derby County
Baru-baru saja Derby County mendapat hukuman pengurangan 21 poin di musim 2021-2022 karena pelanggaran regulasi profitabilitas klub.
Padahal sebelumnya sudah dikurangi 12 poin karena pailit pada September 2021, selain itu tim ini baru mencatat 3 kemenangan dan 9 imbang saat mendapat hukuman.
[Penulis: Eko Isdiyanto]