Suara.com - Cristiano Ronaldo terancam sanksi larangan bermain selama satu bulan bersama Al Nassr. Hal itu akibat skandal pemalsuan laporan keuangan yang menjerat klub lamanya, Juventus.
Juventus yang sempat dibela Cristiano Ronaldo dari 2018 hingga 2021 sebelum pindah ke Manchester United, tengah jadi sorotan usai dinyatakan bersalah dalam skandal yang dinamakan "Plusvalenze Gate".
Juventus resmi dijatuhi hukuman pengurangan 15 poin oleh oleh Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) setelah dinyatakan bersalah atas manipulasi laporan keuangan termasuk perihal nominal transfer pemain.
![Selebrasi megabintang Juventus, Cristiano Ronaldo usai menjuarai Coppa Italia 2020/2021 di Mapei Stadium, Sassuolo, Kamis (20/5/2021). [Miguel MEDINA / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/05/20/60362-cristiano-ronaldo.jpg)
Anggota dewan klub, termasuk presiden Andrea Agnelli dan wakil presiden Pavel Nedved, telah mengundurkan diri, sementara mantan direktur olahraga mereka yang saat ini memimpin Tottenham Hotspur, Fabio Paratici menerima larangan berkecimpung di sepak bola selama 2,5 tahun.
Beberapa laporan muncul yang mengindikasikan bahwa pemain yang namanya terlibat dalam skandal itu juga bisa diskors.
Cristiano Ronaldo dan 22 pemain lainnya dapat menerima larangan satu bulan yang bisa dijatuhkan terlepas saat ini mereka masih atau sudah tidak berseragam Juventus, sebagaimana laporan Marca yang dikutip pada Jumat (27/1/2023).

Andai ancaman skors terhadap para pemain tersebut terjadi, maka Cristiano Ronaldo idak akan bisa tampil untuk klub barunya, Al Nassr, dan harus absen selama satu bulan.
Hal itu jelas jadi kabar buruk bagi Al Nassr yang sudah merogoh kocek besar untuk memboyong Ronaldo ke Tanah Arab.
Al Nassr memang mendapatkan Ronaldo secara gratis dengan status bebas transfer usai sang pemain diputus kontrak oleh Manchester United. Namun, mereka harus mengeluarkan gaji 200 juta euro atau sekitar Rp3,3 triliun per musim.
Baca Juga: Napoli Resmi Lepas Salvatore Sirigu ke Fiorentina
Pemain Sudah Bersaksi