PSBS Biak Tolak Liga 2 Dilanjutkan, Berikut Sejumlah Alasannya

Kamis, 26 Januari 2023 | 10:06 WIB
PSBS Biak Tolak Liga 2 Dilanjutkan, Berikut Sejumlah Alasannya
Logo Liga 2 Indonesia. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PSBS Biak menolak Liga 2 2022/2023 dilanjutkan. Ada sejumlah alasan yang membuat klub tersebut enggan berkompetisi lagi seperti disampaikan manajemen tim Jimmy Carter Kapissa.

Salah satu alasan yang paling kuat adalah masalah anggaran. Jimmy merasa Liga 2 musim ini sudah terlalu lama dihentikan sehingga menyebabkan biaya operasional klub membengkak.

Seperti diketahui, Liga 2 sudah tidak jalan sejak 1 Oktober alias pasca Tragedi Kanjuruhan, Malang. Bahkan, Komite Eksekutif (Exco) PSSI memutuskan tidak melanjutkan Liga 2 yang klaim ketika itu permintaan sebagai besar klub.

Namun, keputusan PSSI muncul penolakan dari beberapa klub yang menginginkan kompetisi dilanjutkan. Sementara PSBS Biak memilih opsi menghentikan kompetisi.

Surat penolakan atas rencana dilanjutkannya Liga 2 itu pun disampaikan Jimmy saat Owner's Club Meeting bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB), PSSI, dan peserta Liga 2 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (24/1).

Surat bernomor 03/PSBS/SK/I-2023 merupakan respons dari surat PSSI dengan nomor 253/UND/205/I-2023 soal keputusan Komite Eksekutif (Exco) pada rapat 12 Januari 2022.

"Dalam tanggapan kami setelah dua bulan belum ada kepastian, kami mengusulkan apabila Liga 2 dilanjutkan maka digunakan sistem home tournament yang untuk Wilayah Timur diadakan di Jayapura, dan biaya ditanggung oleh PT LIB," ujar Jimmy, dalam rilis yang diterima Suara.com.

"Karena apabila dilaksanakan home and away, maka tentunya pasti ada klub yang merasa keberatan akibat kebutuhan pembiayaan akibat ketidakpastian dan pembiayaan yang banyak terkuras serta minimnya sponsorship akibat Tragedi Kanjuruhan," katanya menambahkan.

Lebih lanjut, Jimmy meminta PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk konsisten soal subsidi yang sudah disepakati dengan klub. Sebab, klub tetap membayar gaji para pemainnya selama tiga bulan dari Oktober sampai Desember 2022 meski Liga 2 sedang dihentikan.

Baca Juga: Nasib Shin Tae-yong Masih Gelap, 3 Orang Ini Bisa Jadi Pelatih Timnas Indonesia Tahun 2024

Jimmy juga menyebut PSSI wajib menjaga wibaya dan kredibiltas sepak bola Indonesia. Ia juga mengatakan bahwa PSSI dan LIB wajib mengganti kerugian klub dari musim 2020 saat kompetisi dihentikan akibat pandemi COVID-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI