Suara.com - Shayne Pattynama resmi dinaturalisasi setelah menjalani sumpah sebagai warga negara Indonesia (WNI) pada Selasa (24/1/2023). Kehadiran pemain berdarah Belanda itu dinilai bakal menguntungkan Timnas Indonesia.
Shayne Pattynama menjalani sumpah sebagai WNI di kantor wilayah Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham), Jakarta. Tahap itu sekaligus menandai rampungnya proses naturalisasi yang telah berjalan sejak tahun lalu.
Pemain Viking FK berusia 24 tahun itu kini menyusul dua pemain keturunan lain yang sudah merampungkan naturalisasi di era kepelatihan Shin Tae-yong.
Sebelumnya, dua pemain keturunan yakni Sandy Walsh dan Jordi Amat sudah merampungkan proses naturalisasinya sejak tahun lalu. Nama terakhir bahkan sudah menjalani debut bersama Timnas Indonesia di Piala AFF 2022.
Baca Juga: Shayne Pattynama: Impian Saya adalah Bermain di Piala Dunia Bersama Timnas Indonesia
Terkini, Shayne masih harus mengurus beberapa berkas dan persyaratan sebelum bisa memperkuat Timnas Indonesia. Selain pembuatan kartu tanda penduduk (KTP), bek yang memiliki darah Indonesia dari ayahnya itu harus menjalani pemindahan federasi dari Belanda (KNVB) ke Indonesia (PSSI).
Setidaknya, terdapat lima keuntungan yang akan didapat Timnas Indonesia selepas resminya Shayne Pattynama menjadi WNI. Apa saja? Simak selengkapnya.
1. Multiposisi
Shayne Pattynama merupakan pesepak bola yang mampu bermain di lebih dari satu posisi. Selain bek sayap kiri, dia juga bisa ditempatkan sebagai gelandang tengah sebagaimana data Transfermarkt.
Sepanjang kariernya, Shayne tercatat telah menempati delapan posisi berbeda dengan bek kiri dan gelandang tengah jadi yang terbanyak dia mainkan.
Baca Juga: Profil SK Beveren, Klub Belgia yang Santer Dikaitkan dengan Marselino Ferdinan
Di luar itu, dia juga bisa ditempatkan sebagai gelandang kiri, gelandang bertahan, gelandang serang, winger kiri bahkan bek kanan.
2. Pengalaman Eropa
Karier Shayne Pattynama sejauh ini dihabiskan seluruhnya di kompetisi Eropa yakni Belanda dan Norwegia.
Sebelum bergabung dengan klub Norwegia Viking FK pada 1 April 2021 lalu, Shayne banyak menimba ilmu di negara kelahirannya, Belanda.
Dia memulai karier sepak bola bersama Lelystade67 sebelum pindah ke Ajax Youth pada 2007. Dia bertahan tiga musim untuk kemudian bergabung dengan Utrecht Youth.
Shayne lalu dipromosikan ke FC Utrecht U-19 pada 2015 dan dua tahun kemudian masuk FC Utrecht U-21. Pada 2019, Shayne pindah ke Telstar dan bermain tiga musim sebelum dipindang Viking FK sejak 2021 lalu.
3. Tajam Sebagai Bek
Meski berposisi sebagai bek, Shayne Pattynama nyatanya cukup produktif menyumbang gol atau assist. Dalam 184 laga yang telah dia jalani, bek 24 tahun itu sudah mencatatkan delapan gol dan 12 assist.
4. Perkaya Opsi Pemain
Kehadiran Shayne Pattynama membuat Timnas Indonesia kedatangan tambahan sosok berkualitas setelah Jordi Amat dan Sandy Walsh. Dia membuat pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong memiliki banyak opsi dalam pemilihan pemain.
Kemampuan Shayne bermain diberbagai posisi juga menjadi keuntungan sendiri di mana Timnas Indonesia bisa menerapkan lebih banyak strategi.
5. Menambah Persaingan dalam Skuad
Kepastian Shayne Pattynama menjadi WNi juga membuat persaingan dalam skuad Timnas Indonesia bisa kian sengit. Situasi itu bisa berdampak positif di mana para pemain dipaksa keluar dari zona nyaman.
Posisi Shayne sebagai bek kiri membuat Pratama Arhan yang selama kepemimpinan Shin Tae-yong selalu mengisi pos tersebut harus ekstra kerja keras agar tidak kehilangan tempatnya di skuad utama Timnas Indonesia.