Suara.com - Menteri BUMN, Erick Thohir memberikan pujian tinggi kepada pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Menurutnya, juru taktik asal Korea Selatan itu punya kualitas tetapi butuh dukungan untuk membawa skuad Garuda berprestasi.
Erick Thohir mengomentari kinerja Shin Tae-yong dengan kapasitas sebagai bakal calon Ketua Umum PSSI periode 2023-2027. Dia akan bertarung memenangkan jabatan nomor satu PSSI pada Kongres Luar Biasa (KLB) pada 16 Februari mendatang.
"Kita harus melihat apa yang dibutuhkan. Shin Tae-yong pelatih bagus," kata Erick Thohir dalam wawancara dengan Kompas TV pada Sabtu (21/1/2023) lalu.
Shin Tae-yong yang telah menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia sejak akhir 2019 hingga kini belum mampu mempersembahkan gelar juara untuk tim nasional baik di level kelompok umur maupun senior.
Baca Juga: Sudah Beli Peci, Shayne Pattynama Jalani Sumpah WNI Hari Ini, Berikut Lokasi dan Waktunya
Teranyar, pelatih 52 tahun itu gagal membawa Timnas Indonesia menjuarai Piala AFF 2022. Skuad Garuda harus terhenti di babak semifinal usai dikalahkan Vietnam.
Menurut Erick Thohir, Shin Tae-yong bukanlah solusi tunggal dalam permasalahan minimnya prestasi yang direngkuh Timnas Indonesia. Lebih dari itu, PSSI sebagai federasi dinilai harus memberi dukungan dari berbagai aspek.
Salah satu aspek yang disoroti Erick Thohir adalah fasilitas terutama training center atau pusat latihan yang hingga kini tidak dimiliki Timnas Indonesia.
"Tetapi, perlu tidak Shin Tae-yong dukungan lebih? Perlu. Lalu, kita juga tidak mempunyai training center buat Timnas Indonesia," kata Erick Thohir.
"Kalau perlu, pemusatan latihannya ada dua. Yang udaranya panas dan udara yang dingin. Supaya apa, ketika para pemain bertanding, mereka sudah adaptasi. Ada yang panas, ada yang tinggi," tambahnya.
Baca Juga: Manajer Persebaya Sebut Marselino Ferdinan Berangkat ke Belgia 25 Januari 2023
Selain itu, Erick juga merasa PSSI butuh membenahi sistem pembinaan dari usia dini. Hal itu diklaim bakal berdampak baik pada kualitas Timnas Indonesia di masa mendatang.
"Tidak mungkin Jepang bermain seperti di Piala Dunia 2022 kalau tidak berlatih sejak level usia, semua sistem sama kalau perlu sejak U-13," tegas Erick Thohir.
"Itu karakter yang harus dibentuk. Ini kultur yang harus dibuat sama-sama. Tidak mungkin Timnas Indonesia berlatih seminggu lalu bermain. Memangnya kita kelas Eropa," tambahnya.