"Saya pembina sepak bola usia muda, paham dan mengerti persoalan. Tak itu saja, PSSI butuh masukan lain dan saran tersebut harus ditindak lanjuti," kata Eko.
Menurut Eko, dia juga ingin turut terlibat langsung dalam membangun kontruksi dan struktur baru di PSSI. Ini dilakukan demi masa depan sepak bola nasional yang punya karakter kuat, serta menjanjikan dan berproses menuju capaian prestasi tertinggi.
"Jika diberi kepercayaan sebagai Exco PSSI, saya akan memulai komunikasi dengan seluruh anggota federasi," ungkap Eko.
"Saya akan bicara langsung dengan klub, utamanya yang di level bawah, dan Asprov serta asosiasi anggota lain," lanjutnya.
"Saya siap mendengarkan harapan dan kemauan para anggota seperti apa, sehingga nantinya akan diolah lalu dibawa ke rapat Exco PSSI," imbuhnya.
Lebih lanjut, Eko merasa memiliki pengalaman pengelolaan sepak bola saja belum cukup untuk bisa partisipasi membangun sepak bola nasional.
Oleh karena itu, menjadi Exco PSSI dirasa menjadi salah satu jalan baginya untuk berkontribusi terhadap sepak bola nasional.
"Kalau mau ikut turut membangun sepak bola nasioanal, maka kita harus ada di dalam federasi," kata Eko.
"Tujuanya, agar kita bisa ikut langsung memberikan program untuk kemajuan sepak bola nasional," ucapnya menambahkan.
Ada pula penegasan lain dari Eko, bahwa memiliki uang saja juga tidak cukup untuk bisa membantu membangun sepak bola nasional.