Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong mengaku pernah hampir menukangi tim rival, Timnas Thailand beberapa tahun lalu. Akhirnya batal, pelatih asal Korea Selatan itu mengaku tak menyesal.
Di akhir tahun 2019, Shin Tae-yong akhirnya berlabuh ke Timnas Indonesia untuk menangani skuad Garuda, setelah sebelumnya sempat memimpin negaranya di Piala Dunia 2018 Rusia.
Jauh sebelum memutuskan melatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong sebetulnya hampir saja menjadi pelatih kepala Timnas Thailand.
Pada pertengahan 2019 silam, Thailand mencari pengganti Milovan Rajevac yang didepak dari kursi kepelatihan. Federasi Sepakbola Thailand (FA Thailand) punya dua opsi untuk pengganti.
Baca Juga: Peta Kekuatan Timnas Uzbekistan U-20, Calon Lawan Indonesia di Piala Asia U-20 2023
Kedua nama itu adalah Akira Nishino dari Jepang dan Shin Tae-yong. Singkat kata, Shin Tae-yong pun batal menangani Thailand karena pihak federasi lebih memilih Akira Nishino.
Kendati gagal berlabuh ke Thailand, Shin Tae-yong punya ketertarikan dengan sepakbola Asia Tenggara. Sejak saat itu ia mulai mengikuti perkembangan sepakbola Asia Tenggara.
“Awalnya saya minat menjadi pelatih Thailand dan hampir menandatangani kontrak, namun batal. Tapi, sejak itu saya mulai memantau perkembangan sepakbola Asia Tenggara. Tak ada penyesalan batal melatih Thailand,” kata Shin Tae-yong seperti dilansir media Korea Selatan, News1.
Akhirnya di tahun yang sama, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI saat itu, Ratu Tisha mencoba mengontak Federasi Sepakbola Korea Selatan (KFA) untuk dihubungkan dengan Shin Tae-yong. Penawaran PSSI pun dianggap menarik oleh pelatih berusia 2 tahun itu.
Meski sebetulnya, selain Thailand, Shin Tae-yong pun sempat ditawari salah satu klub China, Shenzen FC. Akan tetapi, sang juru taktik tak cocok dengan penawaran Shenzen FC.
Baca Juga: Sosok Ancaman untuk Timnas Indonesia saat Hadapi Suriah di Piala Asia U-20 2023, Siapa?