Suara.com - Juventus merasa dirugikan dengan pengurangan 15 poin karena dituduh melakukan skandal dalam transfer pemain. Keputusan pengurangan poin itu dilakukan pengadilan sepak bola Italia yang menyelidiki transaksi transfernya.
Putusan tersebut, yang juga memberikan pukulan bagi reputasi klub, lebih keras daripada pengurangan sembilan poin yang diminta oleh jaksa sepak bola pada hari sebelumnya selama sidang.
Dengan 20 pertandingan tersisa untuk dimainkan musim ini, Juve berada di urutan ketiga di Serie A dengan 37 poin, tertinggal 10 poin dari pemimpin klasemen Napoli.
Pengurangan tersebut mendorong mereka turun ke posisi ke-10.
Baca Juga: Jejak Hitam Juventus di Sepak Bola Italia, dari Calciopoli hingga Terbaru Plusvalenze Gate
Sejumlah pejabat juga dilarang berkiprah di sepak bola Italia. Ada 11 direktur yang dihukum.
Juventus mengatakan akan mengajukan banding ke dewan penjaminan olahraga negara itu begitu alasan keputusan itu diterbitkan.
"Kami menganggap ini sebagai ketidakadilan yang mencolok juga bagi jutaan penggemar, yang kami yakini akan segera diperbaiki di pengadilan berikutnya," kata pengacara klub dalam sebuah pernyataan, dikutip ESPN.
Juventus membantah melakukan kesalahan dan mengatakan akuntansi mereka sesuai dengan standar industri.
Klub ini dikendalikan oleh perusahaan induk Exor milik keluarga Agnelli dan sahamnya tercatat di bursa saham Milan.
Baca Juga: Klasemen Liga Italia usai Juventus Dihukum Pengurangan 15 Poin, Bianconeri Merosot 7 Peringkat!
Putusan tersebut membalikkan keputusan sebelumnya pada bulan April untuk membersihkan Juventus, 10 klub lain dan eksekutif mereka dari kesalahan.
Otoritas sepak bola telah membuka kembali kasus tersebut dan meminta pembatalan sebagian dari keputusan awal agar mereka dapat menilai dokumen baru yang dikumpulkan oleh jaksa penuntut umum di kota Turin yang sedang menyelidiki keuangan Juventus.
Pengadilan mengkonfirmasi pembebasan delapan klub sepak bola lainnya, termasuk Sampdoria dan Empoli dari Serie A, dan direktur mereka, yang juga ingin dibuka kembali oleh jaksa penuntut.
Jaksa Penuntut Umum di Turin telah meminta Agnelli, 11 orang lainnya dan klub itu sendiri untuk diadili atas tuduhan pembukuan palsu.
Pemegang saham Juventus awal pekan ini menunjuk dewan lima anggota baru yang ramping dengan Gianluca Ferrero menggantikan Agnelli sebagai ketua setelah lebih dari 10 tahun.