Suara.com - Membandingkan statistik Shin Tae-yong dengan deretan pelatih asing yang pernah menukangi Timnas Indonesia sejak 2010 silam. Siapa yang lebih baik?
Timnas Indonesia kerap menggunakan jasa pelatih asing untuk membawa tim berprestasi di ajang internasional.
Sejak 2010 silam, tercatat ada enam pelatih asing yang pernah menukangi skuad Garuda, di mana Shin Tae-yong menjadi pelatih terakhir di Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong sendiri telah menukangi Timnas Indonesia dalam dua tahun terakhir, terhitung sejak ditunjuk sebagai pelatih pada akhir tahun 2019 lalu.
Baca Juga: Malaysia Tak Ajak Timnas Indonesia di Piala Merdeka 2023, Kok Gitu Sih?
Selama dua tahun menukangi Timnas Indonesia, pelatih berusia 52 tahun ini mampu meraih 16 kemenangan, 7 hasil imbang, dan enam kekalahan.
Meski punya catatan apik, nama Shin Tae-yong tak luput dari sasaran pemecatan, seiring kegagalan Timnas Indonesia menjuarai Piala AFF pada 2020 dan 2022.
Namun kabar miring itupun mendapat penolakan dari pendukung Timnas Indonesia. Apalagi, skuad Garuda mengalami progres apik di bawah komando pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Shin Tae-yong bahkan dianggap jauh lebih baik dari para pelatih asing pendahulunya sejak 2010 yang pernah menukangi Timnas Indonesia.
Lantas, bagaimana perbandingan catatan Shin Tae-yong dengan para pendahulunya yang telah memimpin Timnas Indonesia sejak 2010 silam? Berikut ulasannya.
Baca Juga: Iwan Fals Dukung Indra Sjafri Gantikan Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Indonesia
1. Alfred Riedl
Shin Tae-yong dianggap sebagai pelatih terbaik Timnas Indonesia setelah Alfred Riedl yang tercatat tiga kali menukangi skuad Garuda, yakni pada 2010-2011, 2013-2014, dan 2016.
Meski hanya menjadi runner up di Piala AFF 2010 dan 2016, sosok Alfred Riedl mampu mengangkat marwah Timnas Indonesia dengan penampilan apik di atas lapangan.
2. Luis Milla
Saat datang ke Timnas Indonesia, Shin Tae-yong kerap dibanding-bandingkan dengan sosok Luis Milla yang memimpin skuad Garuda pada 2017-2018.
Dalam kurun waktu tersebut, Luis Milla berfokus pada urusan taktikal, sehingga permainan Timnas Indonesia sedap dipandang mata. Hanya saja, permainan indah itu tak menghasilkan gelar sama sekali dan hanya 'berbuah' medali perak SEA Games 2017.
3. Simon McMenemy
Simon McMenemy menjadi pelatih asing terakhir Timnas Indonesia sebelum Shin Tae-yong tiba dan mengambil alih kursi pelatih kepala skuad Garuda.
Sepak terjang Simon McMenemy pun dianggap tak apik, menyusul banyaknya kekalahan yang diderita Timnas Indonesia, terutama di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Timnas Indonesia juga pernah dilatih oleh pelatih asal Belanda, yakni Pieter Huistra pada 2015 silam dan dimaksudkan untuk mempersiapkan skuad Garuda guna Kualifikasi Piala Dunia 2018.
Namun kiprahnya tak bertahan lama, menyusul statusnya sebagai pelatih interim. Pembekuan PSSI pada 2015 oleh pemerintah pun membuat Pieter Huistra tak bertahan lama di Timnas Indonesia.
Sebelum Pieter Huistra, Timnas Indonesia pernah memiliki pelatih asal Belanda lainnya pada diri Wim Rijsbergen pada 2011-2012.
Hanya saja kiprahnya bertahan selama enam bulan saja. Beredar rumor penyebabnya adalah dirinya kerap bersitegang dengan penggawa Timnas Indonesia lainnya dan kerap mengkritik para pemainnya di depan publik.
[Penulis: Felix Indra Jaya]