Suara.com - Fakta menarik pasca Piala AFF 2022, dua alumni ajang ini dari timnas Indonesia ternyata berstatus tanpa klub padahal keduanya adalah pemain berlabel bintang.
Nasib kurang mujur dua pemain timnas Indonesia alumni Piala AFF 2022, Egy Maulana Vikri dan Saddil Ramdani yang saat ini berstatus tanpa klub.
Tak pernah disangka kedua pemain ini akan menganggur, padahal status keduanya di skuad timnas Indonesia termasuk bintang kepunyaan Shin Tae-yong.
Pun demikian di Piala AFF 2022, meski begitu status kedua bintang ini belum mampu memberi banyak dampak signifikan terhadap prestasi timnas Indonesia.
Baca Juga: Iwan Fals Dukung Indra Sjafri Gantikan Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Terbukti keduanya hanya mampu membawa timnas Indonesia melaju hanya sampai babak semifinal turnamen, asa memperebutkan gelar juara pun kembali pupus.
Timnas Indonesia kalah di semifinal dengan agregat 0-2 dari Vietnam, sekaligus menjadi tanda kembalinya para pemain ke klub masing-masing.
Berbeda dengan Egy dan Saddil yang memang diketahui belum mendapatkan klub baru setelah berpisah dengan tim lamanya.
Saddil diketahui sebelumnya telah memperkuat Sabah FC, namun kontrak sang pemain sudah habis pada November lalu dan belum ada kesepakatan kontrak baru.
Status pemain berusia 24 tahun itu masih menjadi agen bebas, sama halnya dengan nasib jebolan kompetisi kasta tertinggi sepak bola Polandia, Egy Maulana Vikri.
Baca Juga: Shin Tae-yong Blak-blakan Ungkap Kesulitan Melatih Timnas Indonesia, Masalahnya Tidak Sederhana
Pemain yang berposisi sebagai winger ini diketahui telah mengakhiri kontrak bersama FC Sion Zlate Moravce, klub asal Slovakia.
Bahkan sebelum Piala AFF 2022 bergulir, hingga saat ini Egy masih berstatus tanpa klub, kondisi yang sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan.
Berbekal nama besar keduanya, baik Egy maupun Saddil sepertinya akan mudah dalam mendapat klub baru jika tak terhalang nominal harga.
Baik di dalam maupun luar negeri, kesempatan bermain masih tetap terbuka lebar bagi kedua pemain masa depan timnas Indonesia ini.
Penulis: Eko Isdiyanto