Suara.com - PSM Makassar keluar sebagai juara paruh musim Liga 1 2022/23. Tim berjuluk Juku Eja itu bertengger di puncak klasemen sementara dengan 34 poin.
Dari 17 pertandingan yang sudah dilakoni, PSM Makassar mengemas 9 kemenangan, 7 kali imbang, dan cuma merasakan sekali kekalahan.
Namun PSM tak boleh terlena dan lengah karena jarak mereka dengan tim-tim di bawahnya sangat dekat. Ambil contoh dengan Bali United, Madura United, dan Persib Bandung yang cuma berjarak 1 poin dari PSM.
Selain itu, ada fakta di mana tiga dari empat juara paruh musim Liga 1 sejak 2017 hingga edisi 2021/22 gagal menjadi juara. Jadi, PSM wajib berhati-hati.
Baca Juga: Persija Boyong Penyerang Aji Kusuma dari Persiba
Berikut ini beberapa faktor yang bisa membuat PSM melempem di putaran kedua Liga 1 2022/23.
1. Cedera
Cedera menjadi permasalahan yang sangat berisiko mengganggu performa tim Liga 1 di paruh kedua, termasuk PSM Makassar.
Belum lagi PSM pernah punya riwayat buruk soal masalah cedera di mana ada 8 pemain mereka yang mengalami cedera pada November lalu.
Tentu saja Bernardo Tavares dan jajaran staf PSM harus berhati-hati dalam melihat kondisi pemain sehingga tidak dipaksakan dan minim risiko cedera.
2. Permainan Terbaca
PSM menjadi salah satu tim Liga 1 yang urung melakukan pergerakan transfer di paruh musim ini. Hal ini bisa menjadi pisau bermata dua untuk mereka.
Di satu sisi, tidak perlu ada adaptasi dari pemain yang baru yang berpotensi menjadi kendala, tapi di sisi lain permainan PSM besar kemungkinan akan mudah dibaca.
Hal ini dikarenakan tidak adanya perubahan pemain di dalam tubuh PSM sehingga tim-tim lawan bisa lebih mudah menganalisa.
3. Konsistensi
Masalah konsistensi menjadi hal yang riskan terjadi menjelang putaran kedua untuk setiap tim Liga 1. Hal ini akan sangat menentukan mulus atau tidaknya PSM untuk mempertahankan posisi puncak.
Ini bakal menjadi pekerjaan rumah yang berat buat Bernardo Tavares untuk menjaga tren positif PSM di putaran pertama agar tetap berlangsung di putaran kedua.
Penulis: Aditia Rizki