3 Alasan La Nyalla Mattalitti Tak Cocok Jadi Ketum PSSI Lagi

Rully Fauzi Suara.Com
Selasa, 10 Januari 2023 | 18:30 WIB
3 Alasan La Nyalla Mattalitti Tak Cocok Jadi Ketum PSSI Lagi
Mantan Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti. [Suara.com / Arry SAPUTRA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - La Nyalla Mattalitti tiba-tiba muncul sebagai salah satu bursa calon Ketua Umum (Ketum) PSSI yang baru untuk menggantikan posisi Mochamad Iriawan.

Sosok bernama lengkap AA La Nyalla Mahmud Mattalitti ini diusung namanya oleh Asprov PSSI Jawa Timur jelang Kongres PSSI yang akan berlangsung 23 Januari 2023.

Melansir dari laman resmi La Nyala Center, Ketua Umum Asprov PSSI Jatim Ahmad Riyadh pihaknya beserta seluruh pengurus Asprov PSSI Jatim sudah mantap mengusung La Nyalla.

Di mata Asprov Jatim, La Nyalla dinilai sebagai sosok yang sangat layak untuk kembali memimpin induk sepak bola tertinggi Indonesia.

Baca Juga: Manchester United Bakal Mainkan Kiper Pelapis Lawan Charlton, Jack Butland Debut?

Namun, ada beberapa alasan yang membuat La Nyalla tak cocok menjadi Ketum PSSI lagi. Berikut ulasannya:

1. Jejak Buruk

La Nyalla memang bukan orang baru di dunia sepak bola Indonesia, ia sempat menjabat sebagai Ketua Umum PSSI pada 2015-2016.

Pada periode kepemimpinan La Nyalla itu, PSSI baru saja dijatuhi sanksi oleh Menpora Imam Nahrawi akibat kebijakan PSSI soal hasil rekomendasi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang tidak meloloskan Arema Malang dan Persebaya Surabaya ke liga. 

Perseteruan La Nyalla dengan Kemenpora itu pada akhirnya berujung dengan sanksi yang diberikan oleh FIFA kepada Indonesia.

Baca Juga: 3 Alasan PSSI Harus Pertahankan Shin Tae-yong meski Gagal di Piala AFF 2022

2. Korupsi

Selain masalah sanksi dari FIFA dan perseteruan dengan pemerintah, La Nyalla juga sempat terkena kasus korupsi saat menjabat Ketum PSSI.

La Nyalla diterpa kasus korupsi dana hibah Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2011 - 2014 saat menjadi Ketua Kadin Jatim. Ia kemudian ditetapkan tersangka. Kongres Luar Biasa PSSI memutuskan untuk memaksa La Nyalla mundur.

3. Kental Nuansa Politis

Indonesia tak pernah punya rekam jejak yang bagus ketika PSSI-nya dipimpin oleh politikus. Publik khawatir akan banyak kepentingan jika nantinya politikus yang menjabat posisi tersebut.

Semakin khawatir publik dibuat oleh skenario ini karena sudah terbukti oleh sosok-sosok sebelumnya. Ada Edy Rahmayadi yang dinilai "mencari panggung" politik saat menjabat Ketum PSSI untuk akhirnya mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumatera Utara.

Hal serupa dikhawatirkan bakal terjadi pula jika sosok politikus, seperti La Nyalla kembali menjabat sebagai Ketua Umum PSSI.

[Aditia Rizki]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI