Duduk Perkara Bubarnya Koreografi Suporter Indonesia Dalam Laga Timnas vs Vietnam

Farah Nabilla Suara.Com
Sabtu, 07 Januari 2023 | 12:38 WIB
Duduk Perkara Bubarnya Koreografi Suporter Indonesia Dalam Laga Timnas vs Vietnam
Rancangan koreo La Grande Indonesia sebelum akhirnya dirusak Paspampres menjelang laga Indonesia vs Vietnam di SUGBK, Jumat (6/1/2023). (Twitter @/LaGrandeIndonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ungkapan kekecewaan kelompok La Grande Indonesia (LGI) di media sosial soal tidak adanya koreografi di laga Timnas vs Vietnam yang digelar Jumat (6/1/2023) tengah viral.

Mereka kesal karena kertas koreo yang disiapkan untuk laga semifinal Piala AFF 2022 itu dibuang oleh Paspampres. Lantas, apa yang menjadi duduk perkaranya?

Adapun mereka mengutarakan kekecewaan tersebut melalui akun Twitternya @LaGrandeIndo. Disebutkan dalam cuitan itu, jika kertas-kertas koreografi yang sudah ditaruh di bangku Tribun Utara untuk mendukung Timnas, dibuang dan dihancurkan oleh Paspampres.

"Tidak ada koreografi sore ini.

Baca Juga: Pelatih Vietnam Park Hang-seo Tersenyum Lebar Setelah Tahan Imbang Timnas Indonesia

Kertas-kertas koreografi yang sudah kami letakkan di bangku-bangku Tribun Utara dibuang & dihancurkan oleh PASPAMPRES.

Sebegitu mengancamkan kami dan koreografi ini dimatamu Bapak Presiden @jokowi?," cuit akun tersebut dengan melampirkan foto kertas koreografi pada Jumat.

Terkait hal ini, Komandan Paspamres (Danpaspampres), Wahyu Hidayat Sudjatmiko, membuka suara. Ia menjelaskan duduk perkara tidak adanya koreografi dalam laga tersebut. Yakni, karena LGI tidak memiliki izin untuk memasang spanduk di stadion.

“Yang jadi permasalahan, mereka itu malam-malam masuk stadion pasang spanduk tanpa izin pengelola,” ujar Wahyu.

Baca Juga: Koreo Dukungan Suporter Timnas Indonesia Lawan Vietnam Dirusak Paspampers? Baca Dulu Faktanya

Ia juga menuturkan jika saat proses sterilisasi, spanduk sudah terpasang dengan beberapa batu di sejumlah sisinya. Atas dasar itu, pihak Paspampres mengamankannya karena takut membahayakan.

 “Pada saat kami sterilisasi tadi pagi baru kami temukan itu sudah terpasang, dibandulin batu dan segala macam, kami khawatir itu jadi bahaya, kami amankan,” imbuhnya.

Wahyu sempat menanyakan kepemilikan spanduk kepada PSSI, namun tidak ada yang tahu. Untuk itu, Paspampres mengamankannya dan tidak merusak sama sekali bahan-bahan koreografi tersebut.

"Kami tanya ini punya siapa PSSI enggak tahu, enggak ada izin makanya kami amankan. Setelah baru ada yang ngaku, baru kami serahkan,” ucap Wahyu.

“Kami tidak merusak karena itu sudah ditempel semua tapi itu tidak ada yang mengaku punya siapa. Kami amankan, tidak kami rusak, kami amankan. Setelah kami clear masalahnya kami kembalikan,” sambungnya.

Sementara itu, Presiden La Grande Indonesia, Unggul Indra, mengatakan pihaknya sudah bersurat dengan Security Officer PSSI soal konsep koreo. Diantaranya mengenai peralatan yang akan dibawa masuk ke laga Timnas vs Vietnam.

Namun, Unggul Indra menyatakan bahwa bahan koreo yang sudah dipersiapkan sudah tidak ada. Ia menerima kabar jika perlengkapan itu dirapikan oleh Paspampres. Sontak, hal tersebut membuat kelompok LGI terkejut dan merasa kecewa karena tidak ada konfirmasi sebelumnya.
 
Meski begitu, Unggul mengaku telah melakukan klarifikasi dengan Direktur Intel Polda Metro Jaya. Menurutnya, ada miskomunikasi, di mana pihak Paspampres sebelumnya menyebut LGI tidak memiliki izin hingga bahan koreo dirapikan. Padahal, mereka sudah bersurat ke PSSI.

Penjelasan Paspampres

Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Marsda TNI Wahyu Hidayat Soedjatmiko menjelaskan perihal kertas koreo serta spanduk milik kelompok suporter La Grande Indonesia. Wahyu menyebut kalau suporter pembawa kertas koreo serta spanduk itu memasuki SUGBK tanpa izin.

"Mereka malam-malam itu masuk stadion tanpa izin pasang itu," kata Wahyu melalui sambungan telepon, Jumat (6/1/2023).

Pihak Paspampres baru mengetahui pada Jumat pagi ketika hendak melakukan sterilisasi. Anggota Paspampres yang bertugas saat itu mendapati batu serta alat sejenisnya digunakan untuk mengganjel kertas koreo tersebut.

Awalnya, pihak Paspampres menanyakan pemilik dari kertas koreo maupun spanduk yang sudah terpasang di Tribun Utara SUGBK.

Namun tidak ada satupun yang mengaku. Mereka juga sempat menanyakan kepada pihak pengelola SUGBK dan PSSI.

"Pihak pengelola tidak tahu, PSSI juga tidak tahu," ujarnya.

Karena khawatir alat-alat pengganjelnya malah disalahgunakan serta tidak ada yang mengaku sebagai pemilik, maka akhirnya pihak Paspampres memilih untuk mengamankan.

"Kita amankan, tidak kita rusak, kita amankan," jelasnya.

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI