Suara.com - Pemain bengal Vietnam, Doan Van Hau kembali melakukan permainan brutal saat menghadapi Timnas Indonesia dalam pertandingan leg pertama semifinal Piala AFF 2022, Jumat (6/1/2023) sore WIB.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno itu, Doan Van Hau melancarkan "serangan" licik untuk mencederai striker Timnas Indonesia, Dendy Sulistyawan.
Saat laga berjalan sekitar 56 menit, bek sayap kiri The Golden Star Warriors itu melakukan pelanggaran keras kepada Dendy. Dalam tayangan ulang, Doan Van Hau terlihat ingin menginjak kaki striker Garuda di sisi kiri pertahanan Vietnam.
Dendy langsung terkapar kesakitan akibat pelanggaran keras itu. Para penggawa Garuda pun bereaksi dengan mengerubuti Doan Van Hau sambil memprotes kepada wasit.
Baca Juga: Semakin Sore Makin Ramai, Suporter Timnas Indonesia Penuhi SUGBK Jelang Lawan Vietnam
Namun, secara mengejutkan wasit asal Oman, Omar Al Yaqoubi tidak memberikan hukuman kartu kepada Doan Van Hau.
Aksi itu kian menambah panjang kontroversi yang dilakukan Doan Van Hau di Piala AFF 2022. Sebelumnya, dia menyikut pemain Malaysia, Azam Azmi dalam babak penyisihan Grup B.
Tak hanya sekali, aksi brutal keduanya terhadap Azmi bahkan berujung hadiah penalti untuk Vietnam dengan pemain Malaysia itu dihukum kartu merah oleh wasit.
Azmi memang terlihat menendang wajah Doan Van Hau usai terjatuh di luar lapangan dengan kotak penalti. Namun, dalam tayangan ulang, bek Vietnam itu lebih dulu mendorong Azmi hingga tersungkur.
Sebelum kembali berulah di Piala AFF 2022, Doan Van Hau juga sempat menyulut emosi fans Timnas Indonesia di final SEA Games 2019.
Saat itu, dia menginjak kaki Evan Dimas hingga gelandang Timnas Indonesia itu cedera parah dan cuma bisa bermain 20 menit sebelum ditarik keluar.
Usai pertandingan, Doan berkelit bahwa di sepak bola benturan seperti itu menjadi hal yang tak bisa dihindarkan. Meski ia juga kemudian meminta maaf.
"Saya mengetahui Evan Dimas mengalami cedera serius," ucap Doan Van Hau melansir dari VN Express.
"Meski mengetahui bahwa dalam sepakbola, benturan tidak bisa dihindari, tetapi sebagai pemain, saya ingin meminta maaf kepada Dimas. Ini akan menjadi pelajaran bagi saya nanti."