Suara.com - Mantan penjaga gawang Timnas Malaysia yang pernah dibobol Timnas Indonesia, Azmin Azram Abdul Aziz, telah resmi mendapat pekerjaan baru bersama klub Vietnam.
Azram Aziz diketahui telah meneken kontrak bersama klub Vietnam, Hanoi Police FC. Dengan demikian, mantan kiper Timnas Malaysia ini akan melanjutkan kariernya di Negeri Paman Ho.
Kabar soal bergabungnya Azram Aziz bersama Hanoi Police FC ini diungkapkan oleh jurnalis olahraga Malaysia, Zulhelmi Zainal Azam, melalui akun Twitternya.
Jurnalis asal Astro Arena itu menyebut, ada pula pelatih asal Malaysia lainnya yang juga berlabuh ke Vietnam, yakni Mashidee Sulaiman yang direkrut Nam Dinh FC sebagai pelatih kebugaran.
Baca Juga: Mahasiswa Hingga Pelancong Dukung Perjuangan Timnas Indonesia di Filipina
“Keahlian dua pelatih lokal digunakan klub Vietnam. Dapat dipahami bahwa mantan pelatih kiper Timnas Malaysia, Azmin Azram, bergabung dengan staf pelatih Hanoi Police FC,” tulis Zulhelmi Zainal Azam.
“Sementara itu, mantan pelatih kebugaran Selangor FC 2, Mashidee Sulaiman, kembali ke Nam Dinh FC,” ia menambahkan.
Profil Azram Aziz
Lelaki bernama lengkap Azmin Azram Abdul Aziz ini merupakan salah satu penjaga gawang legendaris Malaysia. Dia tercatat lahir di Selangor pada 1 April 1976.
Sepanjang kariernya sebagai penjaga gawang, Azram Aziz pernah memperkuat empat klub Malaysia yang berbeda.
Baca Juga: Klasemen Grup B Piala AFF 2022: Vietnam, Singapura dan Malaysia Bersaing Sengit ke Semifinal
Yang pertama, dia menimba ilmu bersama Kuala Lumpur FC pada 1992, sebelum akhirnya naik level ke tim utama pada 1993.
Setidaknya, ia bermain selama lima musim bersama klub asal Ibu Kota tersebut. Setelah itu, ia sempat bergeser ke Negeri Sembilan FA pada 1999.
Tak lama berselang, Azram Aziz direkrut Selangor FC pada 2000. Tiga tahun berikutnya, ia sempat bergeser ke Pahang FA (2004-2005) sebelum akhirnya kembali ke Selangor pada 2006.
Sayangnya, karier Azmin Azram tak berlangsung lama. Sebab, ketika usianya menginjak 30 tahun, ia harus mengakhiri kariernya.
Saat itu, dia memilih gantung sepatu karena mengalami cedera lutut. Sejak saat itu, ia bekerja sebagai pelatih kiper hingga pencari bakat di National Sports Council.
Sepanjang kariernya, lelaki yang kini telah berusia 46 tahun itu telah bermain sebanyak 23 kali bersama Timnas Malaysia.
Bahkan, dalam beberapa Momen, ia sempat mengawal gawang skuad Harimau Malaya ketika bertanding melawan Timnas Indonesia.
Momen pertama terjadi pada SEA Games 1999. Ketika itu, gawangnya dijebol enam gol oleh skuad Garuda seusai tumbang 0-6 di Berakas Sports Complex, pada 2 Agustus 1999.
Pada tahun 2002, gawangnya kembali dibobol skuad Merah Putih. Kali ini momen tersebut berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), pada ajang Piala AFF 2002.
Selain itu, ada pula dua momen lain. Namun semuanya berakhir tanpa pemenang, yakni dengan skor 1-1 pada 2003 dan 0-0 pada 2004.
[Muh Faiz Alfarizie]