Suara.com - Timnas Indonesia perlu mewaspadai taktik Timnas Thailand yang sudah terbaca di Piala AFF 2022. Indonesia vs Thailand akan bertanding sore hari ini di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta pada Kamis (29/12/2022).
Taktik Thailand dalam mengantisipasi serangan Indonesia, apalagi pertandingan digelar di stadion kebanggaan masyarakat pecinta skuad Garuda.
Berkaca pada pertemuan sebelumnya, setidaknya ada beberapa gaya serangan Thailand dan berbahaya, empat di antaranya seperti berikut ini.
1. Kamuflase Teerathon
Baca Juga: Rekor Miris Timnas Indonesia saat Jumpa Thailand: Kalah 40 Kali, Puasa Kemenangan Sejak 2016
Adanya perubahan dari posisi bermain Theerathon Bunmathan, dari bek kiri menjadi gelandang tengah dan ini berbahaya untuk Indonesia.
Apalagi saat membangun serangan, Bunmathan memiliki pandangan yang lebih luas jika diposisikan sebagai gelandang.
Hal ini juga telah terbukti lewat beberapa umpan Bunmathan yang berhasil dikonversi menjadi gol di Piala AFF 2022.
Keunggulan Thailand ini harus segera diatasi, khususnya oleh para pemain belakang timnas Indonesia, seperti Jordi Amat dan Hansamu Yama.
2. Memanfaatkan Ruang Kosong
Baca Juga: Timnas Indonesia vs Thailand, Alexandre Polking Sebut Jordi Amat Tak Banyak Berpengaruh
Pergerakan tak terlihat para pemain Thailand menjadi candu gol-gol mereka yang tercipta di Piala AFF 2022 hingga matchday kedua fase grup.
Lini bertahan Indonesia wajib mengantisipasi dengan baik dan benar para pemain yang melakukan gerakan tersembunyi dari belakang.
Rapat atau tidaknya barisan pertahanan Indonesia tergantung dari kompak buruknya sistem bertahan yang diterapkan.
Jika sistem berjalan dengan baik, maka serangan Thailand lewat coming from behind ini bisa diredam dengan mudah.
3. Tendangan Jarak Jauh
Meski terbilang taktik pada umumnya, longgarnya ruang yang diberikan para pemain timnas Indonesia dapat dimanfaatkan pemain Thailand dalam memecah kebuntuan.
Bahkan untuk mencetak gol sekalipun, melalui tendangan jarak jauh seperti gol kelima Thailand ke gawang Brunei, Peeradon Chamratsamee mengeluarkan roket andalan.
Pressing tinggi bisa meminimalisir kemungkinan tersebut, berusaha tak memberi ruang bagi pemain Thailand melakukan sepakan jarak jauh.
Ditambah kesigapan Nadeo Argawinata yang berdiri kokoh di bawah mistar gawang Indonesia menjaga agar tidak kebobolan lewat refleks sigapnya.
4. Switch Play
Pola main swith play yang diperagakan Thailand bisa jadi momok menakutkan, memanfaatkan ruang kosong dan lebar lapangan untuk terlepas dari tekanan.
Selain itu pola ini juga menjadi taktik ampuh dalam melakukan serangan, umpan lambung menjadi kunci guna menerapkan transisi cepat baik dari bertahan ke menyerang.
Maupun menyerang ke bertahan, hal ini sempat diperagakan Thailand saat berhasil melibas Filipina dengan 4 gol tanpa balas.