Suara.com - Penjaga gawang Timnas Argentina, Emiliano Martinez, memiliki julukan 'dibu'. Ternyata, ada kisah unik dibalik pemberian nama panggilan tersebut.
Emi Martinez menjadi salah satu sosok pemain yang ikut mencuri perhatian setelah berhasil merengkuh trofi Piala Dunia 2022.
Performa impresif yang diperlihatkan Emiliano Martinez ikut berjasa besar untuk mengantarkan Timnas Argentina naik ke podium juara Piala Dunia 2022 setelah menumbangkan Prancis.
Namun demikian, dia juga tak luput dari kontroversi. Hal ini terutama disebabkan oleh perayaan gelar juara sekaligus meraih trofi Sarung Tangan Emas di podium Piala Dunia 2022.
Baca Juga: Jadwal Boxing Day Liga Inggris 26 Desember 2022, Lengkap dengan Link Live Streaming
Ketika itu, Emi Martinez meletakkan trofi itu ke pangkal pahanya dan menunjuk ke arah penonton, lalu melambaikannya ke udara.
Aksi ini menimbulkan kehebohan dan beberapa media turut menyoroti aksi vulgar yang dilakukan oleh Emi Martinez tersebut.
Terlepas dari performa impresif dan aksi kontroversialnya tersebut, kiper berusia 30 tahun ini ternyata memiliki satu nama panggilan yang unik.
Jika di Inggris namanya dikenal sebagai Emi Martinez, tetapi saat masih kecil nama panggilannya ialah Dibu yang berasal dari singkatan Dibujo.
Sebagai informasi, Dibujo merupakan karakter animasi di Argentina yang berasal dari telenovela ‘Mi Familia es un dibujo’.
Baca Juga: Kabar Wajah Lionel Messi Jadi Gambar Mata Uang, Bank Sentral Argentina Angkat Bicara
Julukan ini diberikan kepada Martinez ketika masih muda dan menimba ilmu di Club Atletico Independiente. Pada masa itu, kartun animasi ini sangat populer di Argentina.
Emi Martinez mengatakan, ketika itu julukannya diberikan karena saat masih kecil dia memiliki bintik-bintik merah di wajahnya seperti karakter Dibujo.
Itulah sebabnya, orang-orang di akademi CA Independiente mulai menjulukinya dengan nama panggilan Dibu tersebut.
Catatan Impresif Martinez
Selama Piala Dunia 2022, Emi Martinez selalu menjadi pilihan utama pelatih Lionel Scaloni. Dia selalu bermain penuh pada laga-laga tersebut.
Beberapa catatan impresifnya ialah menghalau dua tembakan penalti pemain Belanda di partai perempat final saat kedua tim harus beradu penalti.
Pada partai final, Martinez juga membuat penyelamatan gemilang ketika berhadapan satu lawan satu dengan Randal Kolo Muani.
Ketika laga dilanjutkan pada babak adu penalti, ia lalu berhasil menghalau eksekusi Kingsley Coman dan membawa Argentina menang 4-2 pada babak ini.
Kontributor: Muh Faiz Alfarizie