Suara.com - Asisten manajer Liverpool Pep Lijnders menyerukan respek dari pendukung menjelang pertemuan Liverpool dengan Manchester City dalam Piala Liga setelah ofisial kedua klub berusaha menghindari suasana panas menjelang laga ini.
Pertandingan babak keempat Piala Liga dini hari esok di Etihad berlangsung dengan latar belakang insiden buruk yang merusak pertemuan kedua tim.
Pertandingan terakhir antara kedua raksasa Liga Premier itu di Anfield pada Oktober diwarnai dengan tudingan penggemar City membuat nyanyian kasar tentang bencana Hillsborough 1989 yang merenggut 97 nyawa penggemar Liverpool.
City mengaku staf pelatih dan bus timnya dilempari koin, sementara dalam pertandingan yang sama manajer Liverpool Jurgen Klopp dikeluarkan dari lapangan karena mencaci hakim garis setelah wasit tak mengibarkan benderanya ketika Bernardo Silva melanggar Mohamed Salah.
Baca Juga: Hasil Piala Liga Inggris: Atasi Burnley, Manchester United ke Babak 8 Besar
Kepala eksekutif Liverpool Billy Hogan dan mitranya dari City, Ferran Soriano, telah menulis surat bersama kepada para pendukung agar mereka bertanggung jawab.
"Sangat positif kedua klub sudah bekerja sama. Ferran dan Billy membuat pernyataan yang bagus, itu pasti," kata Lijnders.
"Kami tahu pertandingan melawan City itu penting dan dari persaingan muncul emosi, itu bagus."
"Kami membutuhkan emosi dari tribun dan kami perlu merasa pertandingan ini penting. Satu-satunya masalah dari emosi adalah ketika tidak ada rasa hormat. Itu berat sekali," sambung dia
Masalah-masalah yang terjadi saat ini juga terjadi pada 2018 ketika pelatih tim City menjadi sasaran lemparan botol saat tiba di Anfield untuk laga perempat final Liga Champions.
Baca Juga: Elkan Baggott Bisik-bisik dengan Hwang Hee-chan, Warganet: Ngobrol Soal Evan Dimas
Saat itu Klopp dituduh meningkatkan ketegangan dengan komentar pra-pertandingannya mengenai pengaruh keuangan City.
"Tentu saja. Puncak olahraga itu emosi. Itu ada batasnya," kata dia. "Olahraga top melihat garis yang ingin Anda lewati tetapi Anda menahan diri." (ANTARA)